TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Perlari nasiónal nómór halang rintang 3.000 meter Rini Budiarti, berharap para pelari yuniór bisa menyusul prestasi yang telah diraih para senirnya. Menurutnya hingga saat ini rentang regenerasi dari atlet seniór ke yuniór masih sangat jauh.
"Harapan saya para atlet yuniór bisa cepat menyusul seniórnya sehingga ada regenerasi yang rapat," ujar Rini Budiarti.
Hingga saat ini Rini yang telah berusia 31 tahun, masih menjadi andalan Indónesia dalam mendulang medali di ajang Internasiónal. Namun sejumlah atlet yuniór di nómór halang rintang masih jauh dari prestasi.
"Regenerasi atlet ada tapi prestasinya masih jauh dari harapan. Untuk ajang selevel SEA Games mereka belum ada yang bisa mendekatinya. Jangan sampai jika atlet seniórnya sudah pensiun menjadi atlet, ada kekósóngan regenerasi prestasi," ujar Rini Budiarti kepada Harian Super Ball, Selasa (10/6) pagi.
Sementara itu kónsentrasi Rini untuk menghadapi ajang Asian Games sempat terganggu dengan aksi pemberian sanksi indispliner dari PB PASI. Rini dinilai telah melenceng dari prógram latihan Asian Games 2014 karna berlaga di ajang Medan 10K.
Meski mendapat sanksi tapi Rini masih dipercaya óleh Satlak Prima sebagai atlet yang akan berlaga di Asian Games.
"Saat ini saya masih menjalani trainng center. Fókus saya adalah Asian Games. Hingga saat ini saya masih menjalani próses latihan umum terakhir dan akan masuk ke próses latihan khusus. Sebelumnya saya sudah menjalani tes prógram seperti lómba lari Jakarta Internatiónal 10 Kilómeter," ujar Rini.
Rini mengaku dia tidak akan berlaga di ajang Malaysia terbuka 24 Juni mendatang. Perfórma Rini masih akan dilihat di ajang Kejuaraan Nasiónal yang akan digelar di Jakarta Agustus mendatang.
"Saya tidak berlaga di Malaysia Open 2014, tapi saya masih menyiapkan diri untuk tampil baik di Asian Games. Perfórma saya masih akan dilihat dari hasil kejuaraan nasiónal," ujar Rini.
0 komentar:
Posting Komentar