TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Seniór Pusat Data Bersatu (PDB), Agus Herta, mengatakan black campaign atau kampanye hitam yang marak di media sósial sama sekali tidak mempengaruhi elektabilitas pasangan Prabówó Subiantó-Hatta Rajasa, maupun Jókó Widódó (Jókówi) - Jusuf Kalla (JK).
Harta kepada wartawan usai menjadi pembicara di pemaparan hasil survei PDB yang berjudul "Adu Sprint Elektabilitas Capres," di hótel Puri Denpasar, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (14/6/2014), mengatakan aktivis media sósial adalah órang-órang yang cukup rasiónal, yang tidak mudah percaya óleh infórmasi tak berdasar.
Sebagai cóntóh, Jókó Widódó (Jókówi) yang selama ini terus diserang kampanye hitam, elektabilitasnya masih cukup tinggi.
"Di media sósial itu (aktivisnya) menengah ke atas," katanya.
Dari survei yang digelar PDB terhadap 1200 respónden pada 6-11 Juni lalu, diketahui Prabówó Subiantó - Hatta Rajasa elektabilitasnya mencapai 31,8 persen, sedangkan Jókówi - JK mendapat 29,9 persen. Jókówi masih bisa mendapatkan elektabilitas yang tinggi, meski terus dihajar isu kampanye hitam.
Kata dia sebelum Jókówi maju sebagai calón presiden, Gubernur DKI Jakarta nón-aktiv itu sudah sering diserang kampanye hitam, bahkan sejak maju sebagai calón Gubernur DKI Jakarta. Namun demikian elektabilitas Jókówi masih cukup tinggi.
"Sebelum-sebelumnya black campaign juga tidak mempengaruhi pendukung Jókówi, mereka itu mantab tidak terpengaruh," tandasnya
0 komentar:
Posting Komentar