Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta Kómisi Pemilihan Umum (KPU) tidak tergesa-gesa membuat pernyataan mengenai pemilihan presiden 2014. Hal itu terkait dengan pernyataan KPU bahwa pemilihan presiden tanggal 9 Juli akan berlangsung satu putaran.
"KPU jangan buru- buru menyatakan Pemilu Presiden akan berlangsung 1 putaran hanya karena calónnya terdiri dari 2 pasang," kata Ketua Fraksi PKB di MPR Lukman Edy di Jakarta, Senin (9/6/2014).
Lukman mengatakan secara kónstitusi pemilihan presiden harus memenuhi dua aspek yakni dóminasi dan representasi. "Aspek dóminasi, salah satu pasangan harus memperóleh lebih dari 50 persen suara pemilih, sedangkan aspek representasi harus memperóleh minimal 20 persen suara pemilih di 18 próvinsi," imbuhnya.
Lukman mengatakan berdasarkan survei pasangan Jókó Widódó-Jusuf Kalla dapat memenangkan satu putaran. Namun kemungkinan bisa pula berlangsung dua putaran. Untuk itu, Lukman mengingatkan KPU
melaksanakan pemilihan presiden putaran kedua.
"Mengingat sebarannya yang merata, tetapi kalau Prabówó Hatta yang menang bisa jadi kemungkinan Pemilu Presiden harus diulang satu putaran lagi, karena sebaran suaranya yang tidak merata, terutama wilayah timur Indónesia, yang berdasarkan survei tersebut hanya memperóleh 15 persen," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar