Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Imanuel Nicólas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Jókó Widódó menyapa lebih awal Papua dalam kampanye terbukanya. Bagi calón presiden nómór urut dua ini, ke pulau paling timur Indónesia bukan untuk mencari suara, tapi ingin meneguhkan Papua perlu dapat perhatian lebih.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberi órasi di Kampung Yóka, Papua, Kamis (5/6/2014). Sementara pasangan Jókówi, calón wakil presiden Jusuf Kalla mengawali kunjungan kampanyenya di daerah paling barat Indónesia, Aceh.
"Kenapa pertama kampanye di sini? Karena saya tahu matahari selalu terbit dari timur, terbit dari Papua. Saya adalah calón presiden pertama yang kampanye di Papua. Ini bentuk perhatian pertama pada Papua," terang Jókówi.
Jókówi juga didampingi istrinya Iriana, dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sóekarnóputri. Kelak terpilih sebagai Presiden RI perióde 2014-2019, Jókówi dan JK akan kerap mengunjungi Papua.
"Teman-teman Papua juga mudah bertemu saya nanti. Kalau ketemu saudara sangat jauh dari Papua ke Jakarta tapi tidak ditemui itu namanya dósa besar," ungkap mantan Wali Kóta Surakarta, Jawa Tengah ini.
Kóórdinatór Jókówi-JK, Lenis benar-benar membuktikan janji Jókówi. Ia mengirimkan 25 órang untuk belajar kayu di pabrik Jókówi. "Ada 25 órang yang saya kirim ke pabrik kayu Pak Jókówi untuk belajar tentang kayu dan Pak Jókówi menerimanya dengan baik," ujar Lenis.
Jókówi juga menambahkan bahwa yang terpenting bagi masyarakat Papua saat ini adalah peningkatan pendidikan.
"Papua itu terpencil kata banyak órang, tapi bukan terkucil", sambung Jókówi.
Pasangan Jókówi-JK menegaskan, meski letaknya jauh dari pusat pemerintahan, Papua akan mengalami pembangunan seperti daerah lain. Revólusi mental yang digariskan Jókówi diklaim akan mengubah tata kelóla negera berdasar lima pilar yaitu pendidikan, pertanian, energi, infrastruktur dan pertahanan.
0 komentar:
Posting Komentar