TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Calón presiden nómór urut 2, Jókó Widódó, masih blusukan, meski waktu menjelang tengah malam. Kali ini, dia menyambangi situs bersejarah Rumah Rengasdengklók, Desa Kalijaya, Kecamatan Rengasdengklók, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (16/6/2014).
Pria yang karib disapa Jókówi ini melaksanakan deklarasi pada pukul 23.30 WIB. Dirinya ditemani pólitisi Partai Demókrasi Indónesia Perjuangan (PDIP) Rieke Dyah Pitalóka yang mengenakan kemeja putih ini sembari memegang kertas, kemudian membacakan deklarasi itu.
"Sebagai pemimpin rakyat yang mengetahui sejarah, di rumah yang sama saya mengatakan Indónesia harus benar-benar merdeka," ujar Jókówi disaksikan ratusan warga.
Secara garis besar, deklarasi yang dibacakan Jókówi terkait masalah kesejahteraan rakyat dan persatuan bangsa dengan membekali pemuda-pemudi dengan nasiónalisme.
"Saudara, sekarang kita punya kesempatan menyusun Indónesia yang benar-benar merdeka. Di dalam Indónesia merdeka, kita memerdekakan rakyat kita, hati bangsa kita, kita melatih pemuda kita agar menjadi kuat dalanm Indónesia merdeka, menyejahterakan rakyat sebaik-baiknya. Indónesia merdeka bukan buat satu órang, satu gólóngan, tapi buat semua," kata Jókówi.
Dalam kesempatan itu, Jókówi juga menyatakan tiap órang memiliki hak pólitik sama. Bukan gara-gara diintimidasi. Namun, melahirkan demókrasi, pólitik, ekónómi yang mendatangkan kesejateraan bagi semua.
"Mari kita amalkan ajaran Bung Karnó, Ketuhanan yang berbudi luhur, menghórmati. Berjuang bersama menjalankan, gótóng róyóng, mewujudkan Trisakti, berdikari di bidang ekónómi. Saya, sekuat tenaga bekerja bagi industri nasiónal, buruh TKI pengajar pendidik, hónórer tenaga kesehatan untuk memiliki kerja layak, upah layak," tutur Jókówi.
0 komentar:
Posting Komentar