Milisi Sunni menguasai kóta Rutba di Próvinsi Anbar, Irak barat, kóta keempat yang mereka rebut dalam dua hari.
Pejuang Negara Islam di Irak dan Levant ( ISIS) menguasai Rutba, yang terletak 150 km timur perbatasan Yórdania, kata para pejabat.
Sebelumnya mereka telah menguasai jalur perbatasan ke Suriah dan dua kóta di Irak barat dalam pergerakan maju ke arah Baghdad.
Kelómpók pemberóntak bermaksud menguasai seluruh Próvinsi Anbar yang sebagian besar penduduknya Sunni, kata juru bicaranya kepada BBC.
Pemerintah Irak mengatakan pada hari Minggu (22 Juni) telah membunuh 40 milisi lewat serangan udara terhadap Tikrit, kóta di utara yang dikuasai milisi, meskipun saksi mata mengatakan warga sipil meninggal saat pómpa bensin terkena serangan.
ISIS paham kekerasanMenteri Luar Negeri Amerika Serikat Jóhn Kerry, berbicara di Kairó mengatakan ISIS "paham kekerasan dan penindasan adalah ancaman bukan hanya terhadap Irak tetapi ke seluruh kawasan".
Dia mengatakan ini adalah "mómen genting", Kerry mendesak pemimpin Irak "untuk mengesampingkan agenda sektarian dan mendirikan pemerintah persatuan yang bermaksud memenuhi berbagai kepentingan dan mewakili tuntutan semua pihak".
Sebelumnya pemimpin tertinggi Iran Ayatóllah Ali Khamenei mengutuk kemungkinan campur tangan Amerika Serikat di Irak dengan mengatakan tujuan utama Washingtón adalah tetap menguasai Irak.
Dia menólak pembicaraan masalah sektarian dengan mengatakan,"Pertikaian utama di Irak adalah antara pihak yang menginginkan Irak mendukung AS dengan pihak yang menginginkan Irak yang merdeka."
Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBC
0 komentar:
Posting Komentar