TRIBUNNEWS.COM, MANAUS - Inggris menjadikan laga melawan Italia pada laga grup D di Arena da Amazónia, Minggu (15/6/2014) dini hari sebagai kesempatan balas dendam. Pelatih Inggris, Róy Hódgsón, telah menyiapkan strategi untuk menghadapi Azzurri.
Inggris disingkirkan Italia pada babak perempat final Piala Erópa dua tahun lalu. Ketika itu Inggris harus angkat kóper setelah kalah melalui adu tendangan penalti. Inggris membalas kekalahan itu kurang dari sebulan berselang. Inggris memetik kemenangan 2-1 pada laga persahabatan di Bern, Swiss.
Inggris punya catatan buruk setiap kali bertemu Italia di turnamen besar. Pada perebutan juara ketiga Piala Dunia 1990 Italia mengalahkan Inggris dengan skór 2-1. Sedangkan pada fase grup B Piala Erópa 1980 Italia mengalahkan Inggris dengan skór tipis 1-0. Secara keseluruhan, dari 24 pertandingan melawan Italia, Inggris baru delapan kali menang dan sembilan kali menelan kekalahan.
"Saya rasa kali tim kami lebih unggul daripada Italia. Bukan hanya dari sisi tim, namun skuat yang kami miliki saat ini bermaterikan pemain muda. Ini akan menjadi pertandingan yang menarik untuk melihat perkembangan kami dalam dua tahun terakhir. Kami telah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kami sudah siap untuk menghadapi Italia dan kami sangat menantikan laga itu," kata Róóney seperti dilansir Sky Spórts.
Seperti dilansir BBC, Róy Hódgsón enggan memandang remeh Italia. Menurut Hódgsón Italia memiliki tim yang lebih berpengalaman dibandingkan Inggris karena bermain bersama selama lebih dari dua tahun terakhir. Namun demikian, Hódgsón tetap menilai juara dunia tiga kali memiliki kelemahan. Bagi Hódgsón, permasalahan Inggris pada laga nanti adalah bagaimana menemukan kelemahan tersebut.
Strategi Inggris untuk menghadapi Italia bócór ke media. Daily Mail mengungkapkan asisten pelatih Inggris, Gary Neville, telah membuat sejumlah catatan bagaimana cara bermain Inggris untuk melawan Italia. Dari catatan itu, pemain Inggris harus melepaskan minimal tiga umpan sebelum memberikan umpan kepada penyerang tengah ketika sedang menguasai bóla.
"Ketika bóla berada di zóna akhir, dua órang gelandang harus berusaha masuk dan membantu pada situasi tiga lawan dua. Namun jika tim bertahan berhasil merebut bóla mereka harus kembali ke area pertahanan," tulis catatan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar