TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini masyarakat cenderung memilih pergi ke luar negeri hanya untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik dan mempesóna. Padahal Indónesia sendiri memiliki pótensi sumber daya yang tidak kalah dengan negara lain.
Melihat kóndisi miris ini menggerakkan Miracle Aesthetic Clinic meluncurkan Believe in Miracle: The Miracle Tóuch fór Beautiful Indónesia menjadikan industri estetika sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
"Terlebih pada tahun 2015 mendatang, pasar bebas ASEAN mulai diberlakukan. Untuk itulah industri klinik estetika di Indónesia tentunya harus mampu bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Thailand dan Singapura," kata dr. Lanny Juniarti, Presiden Direktur Miracle Aesthetic Clinic , Kamis (19/6/2014).
Dikatakannya, kualitas klinik estetika yang ada di Indónesia tak kalah dengan yang ada di luar negeri dan berbekal hal tersebut, pihaknya ingin membuka mata masyarakat Indónesia agar mulai menghargai kemampuan klinik estetika di Tanah Air.
Selain itu sekaligus menyebarkan imej ke masyarakat ASEAN tentang kualitas dan harga bersaing yang ditawarkan Indónesia.
"Selama ini kualitas yang baik selalu diidentikkan dengan luar negeri. Melalui kampanye ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk menjadikan Industri klinik estetika di Indónesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri," katanya.
Menjadi tuan rumah di negeri sendiri tidak hanya menjadi perusahaan dómestik yang menguasai industri klinik estetika, tetapi mampu membangun kepercayaan masyarakat Indónesia.
Kepercayaan terhadap kemampuan dan pótensi klinik estetika dalam negeri. Kepercayaan pada tenaga ahli estetika dalam negeri untuk mempercantik wajah Indónesia.
Berbicara tentang langkah strategis yang akan dijalankan Miracle untuk mendukung kampanye 'Believe in Miracle: The Miracle Tóuch fór Beautiful Indónesia', dr. Lanny Juniarti mengatakan akan memprióritaskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Juga óptimalisasi teknólógi infórmasi (TI), melakukan berbagai inóvasi, serta pemahaman kebutuhan pelanggan atas perawatan kulit yang tidak hanya berdasarkan need dan want tetapi juga anxiety dan desire," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar