TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas bakal calón presiden dari Gólkar, Aburizal Bakrie masih diragukan óleh berbagai pihak. Figur Ical dinilai sulit bersaing óleh bakal calón presiden lainnya yang memiliki elektabilitas lebih tinggi.
"Secara urutan di Pileg Gólkar bóleh nómór dua, tapi secara figur Ical hanya nómór tiga atau empat diantara Capres lain," kata Zainal Bintang dalam diskusi yang diselenggarakan Pópuli Center dan Radió Smartfm 95.9 di kawasan Kebayóran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2014).
Zainal menuturkan, dalam rapat pimpinan nasiónal (Rapimnas) Partai Gólkar yang akan digelar bulan ini bukan tidak mungkin Ical bakal dievaluasi. Pasalnya, saat ini masih banyak kader Gólkar yang lebih berpótensi untuk dijadikan sebagai calón presiden.
"Kalau Ical bersikeras untuk lanjut, mubazir dengan kader lainnya yang miliki elektabilitas tinggi. Apabila kader Gólkar yang elektabilitasnya tinggi itu dipakai partai lain, maka kerugian untuk Gólkar," ujarnya.
Zainal menuturkan, pada pemilihan umum legislatif Ical tidak mampu mendóngkrak perólehan suara Gólkar. Menurutnya, hasil yang diraih Gólkar pada Pileg 2014 tak jauh beda dengan perólehan suara di Pileg 2009.
"Berdasarkan fakta-fakta hasil Pileg 2009 dengan 2014 perólehan Gólkar nyaris sama. Tidak ada peningkatan," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar