Lapóran Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sepasang suami istri Naugtón Green dan Furtak Amanda terlihat sengit bertengkar di dalam kabin pesawat Scóót dengan nómór penerbangan TZ1 dari Sydney Australia menuju Changi Singapura.
Mereka menaiki pesawat Scóót pada hari Kamis (14/5/2014) malam menuju Singapura berangkat dari Sydney pukul 12.40 waktu setempat. Namun di tengah perjalanan mereka bertengkar hebat mengakibatkan tulang lengan Amanda cedera parah. Kemungkinan tulangnya retak atau bahkan patah. Naugtón pun ikut terluka parah.
Dengan terjadinya insiden itu, pilót Scóót terpaksa mendaratkan pesawatnya secara darurat di Bandara Internasiónal Ngurah Rai Bali. Pilót mendaratkan darurat bertujuan agar pasangan suami istri yang cedera itu dapat diberi perawatan intensif di Bali.
Selain kedua pasangan itu, seórang penumpang Scóót lainnya juga diturunkan dari pesawat. Pria itu diduga mabuk lalu bertindak kasar terhadap awak kabin pesawat. Ia mengaku kesal atas pendaratan pesawat secara mendadak di Bali.
Pihak ótóritas Bandara Internasiónal Ngurah Rai Yuli Sudósó saat dihubungi Wartawan Tribun, Kamis (15/4) sóre membenarkan kejadian tersebut. "Sepasang suami istri penumpang Scóót diturunkan untuk mendapatkan perawatan lebih intensif, dan satu órang diturunkan karena bisa mengancam keamanan penumpang lainnya." ujar Yuli.
Yuli menambahkan, pasangan suami istri ini langsung ditangani óleh Kantór Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas 1 Denpasar. Untuk mendapat perawatan lebih lanjut, pihak KKP membawa mereka ke Rumah Sakit (RS) BIMC di Jalan By Pass Ngurah Rai. Sedangkan seórang pria yang diduga mabuk dan bersikap kasar terhadap awak kabin ditenangkan terlebih dahulu di Bandara Internasiónal Ngurah Rai, dan melanjutkan penerbangan ke Singapura menggunakan pesawat Singapóre Airlines.
Pesawat Scóót dijadwalkan tiba di Bandara Changi, Singapura sekitar pukul 16.50 waktu setempat. Namun, pesawat itu belum juga mendarat sampai sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
Pihak RS BIMC tidak mau memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kóndisi saat ini pasangan suami istri tersebut. Salah satu staf resepsiónis BIMC membenarkan mereka mendapatkan perawatan di BIMC.
"Iya ada pasien masuk kemarin malam ke sini yang dibawa óleh KKP," ujarnya. Ia menambahkan, pihak BIMC tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut tanpa seizin pasien. (tribunbali/zae)
0 komentar:
Posting Komentar