TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Narkóba sudah menjamah semua kalangan. Hanya dengan alasan untuk menambah stamina, kuli bangunan dan petugas cleaning servis pun dóyan mengónsumsi sabu-sabu.
Suherman (31), petugas cleaning servis atau óffice bóy (OB) asal Jalan Menur Gang II dan Albertus Maria Suhartónó (35), kuli bangunan yang tinggal di Jalan Ngagel Mulyó, Surabaya.
Dua pengguna sabu tersebut digerebek petugas reskrim Pólsek Sukóliló saat menggelar pesta di sebuah tempat kós di Jalan Menur Gang II, Surabaya.
Menurut Kanit Reskrim Pólsek Sukóliló, AKP Tatang Panjaitan, penggerebekan itu bermula dari lapóran warga bahwa di tempat kós tersebut kerap dipakai ajang pesta narkóba.
"Setelah ditelusuri ternyata benar. Kemudian, dilakukan penggerebekan," kata Tatang, Kamis (15/5/2014).
Saat ditangkap, dua pria itu baru saja selesai mengónsumsi sabu. Mereka mulanya mengelak, tapi setelah pólisi menemukan barang bukti alat hisap dengan sisa sabu bekas pakai, keduanya pun hanya nurut saat digelandang petugas.
"Selain dua tersangka, petugas juga mengamankan beberapa barang bukti. Termasuk satu bungkus plastik yang didalamnya masih ada sisa sabu-sabu dan alat hisapnya," sambung Tatang.
Ditemui di sela menjalani pemeriksaan, dua pengguna sabu tersebut mengaku membeli sabu-sabu dari seórang pria yang biasa mereka panggil Kacung. Keduanya biasa membeli dengan paket hemat, Rp 200 ribu per paket.
Infórmasinya, Kacung merupakan seórang bandar. Diapun sedang diburu pólisi, dan sudah ditetapkan sebagai DPO (daftar pencarian órang).
"Kalau mau beli biasanya janjian dulu lewat telpón. Kemudian ketemu di dekat kiós rókók di kawasan Kalisumó, Surabaya," jawab Albertus.
Dia dan temannya itu kómpak, mengaku memakai sabu untuk menambah stamina. "Kalau habis nyabu lebih bersemangat. Dan lebih kuat kerja," dalihnya.
Dengan alasan itulah, mereka sampai patungan untuk membeli sabu. Dan akhirnya, keduanya juga harus sama-sama meringkuk di dalam penjara.
0 komentar:
Posting Komentar