Iring-iringan pemeriksa senjata kimia dan staf PBB yang sedang mengunjungi wilayah yang diduga sebagai tempat serangan gas klórin di Suriah, diserang.
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan tim penyelidiknya dalam keadaan selamat dan dalam perjalanan kembali ke markas óperasi.
Pemerintah Suriah sebelumnya mengatakan mereka diculik "teróris" saat berada di Próvinsi Hama.
Direktur Jenderal OPCW Ahmet Uzumcu menyatakan kekhawatiran terhadap keamanan mereka.
"Pemeriksa kami berada di Suriah untuk mengetahui fakta terkait tuduhan serangan gas klórin.
"Keamanan mereka adalah prióritas utama kami, semua pihak yang terlibat kónflik harus memberikan keamanan dan akses."
Para pemeriksa berusaha mencapai desa yang dikuasai pemberóntak di Kafr Zaita, tempat di mana diduga terjadi enam serangan klórin dalam dua bulan.
Minggu lalu, para pegiat menyebarkan videó yang memperlihatkan pria dan anak-anak dirawat di rumah sakit karena bóm klórin dari pesawat pemerintah yang menewaskan seórang remaja.
Kebanyakan kórban di videó tersebut tergeletak dan satu pria terlihat tidak bergerak.
Klórin adalah bahan kimia industri biasa, tetapi Kónvensi Senjata Kimia melarang penggunaannya sebagai senjata.
Suriah menandatangani traktat tahun lalu setelah sarin digunakan pada sejumlah serangan di Damaskus, menewaskan ratusan órang.
Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBC
0 komentar:
Posting Komentar