Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Willem Jónata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewi Perssik alias Depe terang-terangan mengungkap telah melakukan upaya suap kepada petugas Rutan Póndók Bambu, Jakarta Timur. Ia sempat lakukan upaya tersebut supaya bisa mengabadikan mómentum di dalam rutan dengan kamera póket dan kamera SLR.
"Saya sempat 86-kan petugas," ucap Depe, Rabu, (14/5/2014), saat ditemui di kediamannya, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Ia butuh kamera untuk mengabadikan mómentum di penjara demi keperluan dókumentasi pribadi sekaligus merealisasikan rencana membuat buku berisikan pengalamannya selama berada di tahanan.
Namun, upaya suap itu akhirnya ketahuan Karutan Póndók Bambu, Sri Susiliarti. Sebab, Sri melakukan inspeksi mendadak atau sidak. Dalam sidak tersebut ditemukan kamera póket dan kamera SLR. Depe sempat menyembunyikannya di selókan.
"Saya kalah pintar, ketahuan," lanjutnya. Kamera itu kemudian disita. Depe diinterógasi tentang darimana mendapatkan kamera tersebut. Akhirnya, ia angkat bicara.
Tak pelak, kepala rutan langsung bertindak tegas. Sebab, hal itu tidak bisa ditóleransi karena melanggar aturan. Petugas yang disuap penyanyi dangdut berusia 28 tahun itu pun mendapat ganjaran. Bahkan rencananya dipindahtugaskan.
Depe kalut. Ibu anak satu itu, kemudian menjelaskan alasannya. Kepada kepala rutan ia mengatakan bahwa dirinya membutuhkan kamera untuk mengabadikan mómen keberadaanya selama di tahanan. Mómentum itu nantinya dikisahkan di dalam buku.
"Akhirnya saya minta izin kepada ibu kepala rutan. Dan, alhamdulilah ibu ternyata menyetujuinya. Saya juga minta izin minta ke mentri," terangnya.
Namun, ada catatan yang disampaikan kepala rutan. Menurut Depe, kepala rutan memilah fótó-fótó mana saja yang nantinya bisa dipublikasikan atau tidak.
0 komentar:
Posting Komentar