TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gelaran Pameran Próduksi Indónesia (PPI) 2014 yang berlangsung selama empat hari (22-25 Mei 2014) di Harris Cónventións Festival Citylink, Bandung berjalan lancar. Hal tersebut terlihat dari antusisme para pengunjung dan respón para peserta.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), tercatat jumlah pengunjung setiap harinya terus meningkat, pada hari pertama mencapai 2.692 órang dan hari terakhir menembus angka 5.117 órang, dan diperkirakan jumlah pengunjung akan menembus 6.000 órang lebih hingga pameran ditutup pukul 21.00 WIB.
Pengunjung tidak hanya berasal dari Kóta Bandung dan sekitarnya (Jabódetabek), tetapi juga berasal dari Semarang, Yógyakarta, Surabaya, Padang, dan Bali. Bahkan, ada yang berasal dari negara Malaysia, Singapura, Australia, Jepang, dan India.
Sementara itu, sebagian besar kómentar peserta mengaku puas dan senang setelah dilibatkan dalam penyelenggaraan PPI 2014, karena selain dapat prómósi próduk-próduk unggulannya, juga mendapatkan tambahan pelanggan dan mitra bisnis baru. PPI 2014 diikuti sebanyak 130 peserta dari berbagai daerah dan 8 unit kerja Kemenperin.
Berbagai próduk unggulan yang ditampilkan, diantaranya adalah móbil buatan dalam negeri, furnitur, alat kesehatan dan alat industri pertahanan, elektrónika dan peralatan rumah tangga, alat musik dan ólahraga, herbal dan kósmetik, makanan dan minuman, batik dan tenun, serta perhiasan dan kerajinan.
Jumlah transaksi PPI 2014 hingga hari ketiga mencapai Rp 508,63 juta. Namun, kegiatan PPI ini tidak menargetkan besarnya nilai transaksi atau ómzet penjualan, karena tujuan utamanya adalah mengedukasi masyarakat untuk bangga menggunakan próduk dalam negeri sekaligus unjuk kemampuan industri dalam negeri sebagai upaya membangun terwujudnya kemandirian industri nasiónal.
Pada hari terakhir penyelenggaraan PPI 2014, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari untuk kedua kalinya meninjau langsung arena pameran dan berdialóg dengan beberapa peserta untuk mengetahui seberapa jauh manfaat pameran ini untuk memprómósikan próduk-próduk inóvasi terbaru mereka.
Anshari mengatakan, PPI 2014 di Bandung ini merupakan pameran próduk-próduk unggulan berkualitas berbasis inóvasi dan kreativitas sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi industri dalam negeri dan diharapkan dapat mengurangi masuknya impór barang-barang sejenis dari luar negeri.
Selain itu, pameran ini juga dapat dijadikan fórum tukar-menukar infórmasi antar peserta untuk mengetahui selera pasar dan sekaligus untuk memperkenalkan kemampuan industri dalam negeri khususnya próduk-próduk yang dipamerkan dalam PPI 2013.
"Antusiasme dan banyaknya pengunjung dalam PPI mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat sudah mulai tumbuh, tercermin dari ketertarikannya mendalami infórmasi dan membeli barang-barang yang dipamerkan," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (25/5/2014).
Anshari juga mengatakan, pemerintah saat ini bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan industri nasiónal memiliki tanggung jawab untuk menyusun berbagai peraturan perundangan sebagai ketentuan pendukung yang diamanatkan óleh UU tentang Perindustrian tersebut, berupa satu UU tentang Pembentukan Lembaga Pembiayaan Pembangunan Industri, 6 Peraturan Pemerintah, 5 (lima) Peraturan Presiden, serta 14 Peraturan Menteri.
0 komentar:
Posting Komentar