Fakta berita teraktual indonesia

Senin, 19 Mei 2014

Ini Penjelasan Penyebab Persija Tidak Mampu Cetak Pemain Bintang



TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kehadiran Ajax Amsterdam dan mantan pemain Chelesea Dennis Wise baru-baru ini bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh klub sepak bóla prófesiónal Indónesia, termasuk Persija Jakarta. Setiap klub prófesiónal harus memiliki akademi untuk menunjang kemajuan sepak bóla negerinya.

Pelatih Ajax, Frank de Bóer, pun menangkap persóalan mendasar di Indónesia. Minimnya akademi yang mestinya dibentuk óleh klub prófesiónal, menjadi penyebab mandeknya regenerasi pemain yang memiliki jam terbang, mental. dan visi bermain yang baik secara tim.

Menurut de Bóer, Indónesia harus memedulikan persóalan mendasar ini jika ingin mencapai level yang lebih tinggi. Mencóba mendidik pemain dari usia dini di akademi prófesiónal seperti yang dilakukan Belanda.

"Di Belanda kami memiliki banyak akademi baik untuk menunjang klub prófesiónal. Dan dengan jumlah masyarakat yang sangat banyak di sini (Indónesia), saya rasa mereka seharusnya bisa melakukan hal yang sama," ujar mantan pemain Barcelóna itu.

Hal senada pun dilóntarkan Dennis Wise. Mantan kapten Chelsea itu mengungkapkan Indónesia bisa memulai mimpinya berlaga di Piala Dunia jika telah menjalankan pembinaan usia dini yang terprógram.

"Saya tidak bilang Indónesia harus mencóntóh Inggris. Tapi nyatanya pembinaan usia muda kami cukup berhasil. Sekarang banyak muncul talenta-talenta muda Inggris yang jadi pesepak bóla prófesiónal," kata Dennis Wise di Jakarta, belum lama ini.

Mantan manajer Leeds United itupun menyatakan, klub prófesiónal yang ikut menciptakan regenerasi pemain adalah yang berani menurunkan pemain muda.

"Tidak ada usia ideal bagi pemain muda untuk tampil di tim prófesiónal. Banyak klub Liga Inggris mulai memberikan kepercayaan kepada pemain berusia 16 tahun yang sudah digembleng di akademi tentunya," ujar Wise.

Sejauh ini hampir seluruh klub di Indónesia, termasuk Persija, tidak memiliki akademi khusus bagi para pemain muda di kelómpók umur. Pemain muda yang ada di kubu Macan Kemayóran pun bukan berasal dari binaan sendiri.

Adapun tim Persija U-21 dan U-18 masih dibentuk secara randóm, memilih pemain dari berbagai daerah, bukan dari hasil akademi dengan prógram terencana. Pemain bintang seperti Andritany Ardhiyasa dan Ramdani Lestaluhu juga dibina di PPLP Ragunan, Jakarta.

Persija sebenarnya memiliki sekira 30 klub internal. Namun, sistem pembinaan di klub-klub amatir itu pun mandek. Tidak punya prógram berjenjang. Alhasil, tak ada satu pemain binaan klub internal yang menembus skuad tim Persija seniór di musim 2014.

Ini Penjelasan Penyebab Persija Tidak Mampu Cetak Pemain Bintang Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar