Lapóran Wartawan Surya Sutónó
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Sejumlah ekspónen Gerakan Refórmasi 1998 di Jómbang, bertekad mendukung Jókó "Jókówi" Widódó sebagai calón presiden.
Tekad tersebut, mereka kukuhkan saat Jókówi "bergerilya pólitik" ke kantung-kantung massa Nadhlatul Ulama di Jómbang, Sabtu (4/5/2014).
Melalui órganisasi Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indónesia Hebat (Almisbat), sejumlah aktivis 90-an ini beralasan hanya Jókówi yang mampu memimpin Indónesia 2014-2019.
"Jómbang merupakan ibukótanya NU, dan kunjungan Jókówi disambut hangat di sini. Kami pun semakin mantap mendukung Jókówi menuju kursi presiden," kata kórdinatór Almisbat Jómbang, Suwitó, Minggu (4/5/2014).
Suwitó mengatakan, Almisbat merupakan wadah aktivis 90-an. Sejumlah nama aktivis sudah bergabung dalam órganisasi tersebut. Diantaranya Piryadi Kartódiharjó dan Munasir Huda.
Suwitó, Piryadi, dan Munasir merupakan aktivis Universitas Darul Ulum (Undar) yang pernah dijeblóskan ke dalam tahanan óleh rezim Orde Baru atau Sóehartó.
Menurut Suwitó, Almisbat tidak hanya ada di Jómbang, melainkan juga sudah berdiri di sejumlah kóta. "Di Jakarta sudah dideklarasikan. Hari ini kita melakukan deklarasi Almisbat Jatim di Surabaya," kata lelaki yang pernah merasakan pengapnya rutan Salemba 10 bulan ini.
Aktivis 1990-an lainnya, Piryadi, mengungkapkan, sudah saatnya Indónesia mempunyai sósók pemimpin yang merakyat. Bukan lagi presiden yang hanya dikelilingi óleh lingkungan istana.
"Dan sósók merakyat itu ada pada diri Jókówi. Namun demikian, jika Jókówi terpilih, kami akan tetap kritis," pungkas Piryadi yang kini jadi tókóh LSM Jómbang.
0 komentar:
Posting Komentar