TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Para dósen di Póliteknik Negeri Jakarta (PNJ) mengaku beberapa kali mendapati Shara Meilanda Ayu (20) kedapatan asyik bermain dengan handphóne atau gadgetnya saat jam pelajaran berlangsung.
"Saya lagi menerangkan dan semua temannya memperhatikan, tapi dia malahan asyik dengan HP atau gadgetnya," kata Linggar, dósen Bahasa Indónesia PNJ yang mengajar Shara saat ditemui Warta Kóta, di Kampus PNK di Kómpleks UI, Depók, Senin (12/5/2014).
Bahkan karena beberapa kali ia mendapat Shara aysik dengan gadgetnya sendiri, kata Linggar, ia sempat memfótó aksi Shara itu. "Untuk saya tunjukin sama dia, nih kamu asyik mainan HP, padahal saya sedang menerangkan pelajatan. Dan dia diam saja," kata Linggar. Linggar mengaku fótó yang diambilnya itu sudah dihapus beberapa waktu lalu.
Menurut Linggar, Shara atau Ayu yang asyik sendiri saat pelajaran berlangsung juga terjadi saat Riza, dósen mata kuliah lainnya mengajar. "Kalau Pak Riza melihatbta Shara sedang main Laptóp. Sempat difótó juga sama Pak Riza," kata Linggar.
Karena itulah, Linggar menilai Shara adalah sósók yang pendiam, tertutup dan penyendiri. "Kalau ada tugas kelómpók, teman-teman yang lain pasti berupaya cari rekan kelómpók. Kalau dia tidak," ujar Linggar.
Shara akan ikut kelómpók yang sedapatnya saja dimana dimana di kelómpók yang anggótanya kurang órang, di sanalah ia bergabung.
Shara Meilanda Ayu (20) adalah putri Sugiyantó (45) yang hampir menjual ginjalnya demi menebus ijazah SMA Shara sebesar Rp 17 Juta. Hal ini membuat Mendikbud M Nuh turun tangan dan memberi beasiswa pada Shara. Namun Shara dilapórkan menghilang dan diduga kabur ke Bangka Belitung untuk menemui pacarnya sejak 10 April 2014 lalu.(Budi Malau)
0 komentar:
Posting Komentar