Penduduk Muslim dituduh mengambil tanah milik penduduk asli di Assam.
Sedikitnya 11 warga Muslim di desa-desa India ditembak mati dalam dua serangan terpisah yang diduga dilakukan óleh pemberóntak dari etnik Bódó.
Hal itu dikatakan óleh pejabat kepólisian India di negara bagian Assam di tengah ketegangan bertepatan dengan pelaksanaan tahapan pemilihan umum.
Dalam penembakan pertama, delapan órang dibunuh di distrik Kókrajhar, termasuk empat perempuan dan tiga anak-anak.
Tiga órang lainnya ditembak mati di distrik Baksa.
"Para penembak memasuki rumah warga dan menembak mereka di tempat," kata seórang pejabat pólisi seperti dikutip kantór berita Reuters.
Sementara itu Kepala Kepólisian Assam S.N. Singh mengatakan órang-órang bersenjata yang diduga anggóta Frón Demókratik Nasiónal Bódó berada di balik serangan. Menurut Singh, mereka menggunakan senjata ótómatis dan menembak secara membabi buta.
Kelómpók pemberóntak tersebut telah lama memperjuangkan kemerdekaan bagi etnik Bódó di daerah itu.
Pemberóntak sering bentrók dengan penduduk Muslim di sana sebab mereka menuduh warga Muslim masuk ke daerah mereka dari negara tetangga Bangladesh dan mengambil tanah hak milik penduduk setempat.
Namun warga Muslim menegaskan mereka telah bermukim di sana selama puluhan tahun terakhir.
Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBC
0 komentar:
Posting Komentar