Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasiónal (PAN) Amien Rais menilai mustahil Partai Demókrat akan memilih jalan sebagai Partai ópósisi atau di luar pemerintahan selama lima tahun mendatang.
"Itu tidak mungkin, itu mustahil seperti itu," tutur Amien Rais, mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini saat ditemui usai kóalisi Gerindra, PAN, PPP, PKS, Gólkar, dan PBB menandatangani fórmulir pendaftaran pasangan calón presiden dan calón wakil presiden di Rumah Pólónia, Eks Kediaman Bung Karnó, di Otista, Jakarta Timur, Selasa (20/5/2014).
Lebih lanjut terkait masih belum juga ada keputusan atau sikap pólitik, Amien Rais melihat Partai Demókrat tengah dilanda rasa galau menghadapi Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 ini. Sehingga hingga kini masih belum menentukan sikap akan berkóalisi atau mendukung kepada Pasangan Calón Presiden (Capres) mana.
Dijelaskannya, rasa galau Partai besutan Presiden Susiló Bambang Yudhóyónó itu terjadi karena kekalahan telaknya dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April lalu.
"Juga sebagai partai penguasa itu menjadi shóck, menjadi terkejut. Kekalahan itu sangat dasyat. Sehingga untuk siuman kembali, untuk recóvery, untuk pemulihan dari keterkejutan itu perlu waktu," tutur mantan Ketua Umum PAN ini.
Lebih jauh kata dia, berdasarkan sinyal dari SBY sebagai Ketua Umum, sudah sangat jelas akan memilih sikap netral menghadapi Pilpres mendatang. Tidak mendukung salah satu pasangan Capres-Cawapres, baik itu Capres PDIP Jókó Widódó (Jókówi)-Jusuf Kalla (JK) maupun Prabówó Subiantó-Hatta Rajasa.
"Tapi tidak Gólput. Kemudian, dengan menyatakan mudah-mudahan dengan capaian saya (SBY) itu dilanjutkan. Itu artinya bukan ke arah pak Jókówi. Ya tentunya itu untuk mereka yang selama ini berhimpun beserta Demókrat. Karena ada PKS, PAN, Gólkar, PPP. Jadi itu yang harus melanjutkan. Saya kira matimatikanya sederhana bisa diketahui," jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar