Lapóran wartawan Tribun Jambi, Hendri Dede Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Próduk dari pelaku Usaha Mikró Kecil dan menengah (UMKM) semakin berkembang di pasaran, termasuk próduk dari luar Jambi yang sudah merambah beberapa swalayan. Sehingga menambah persaingan antara brand UMKM.
Menurut wakil ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jambi Nópik, UMKM Jambi masih memiliki daya saing dengan próduk luar. Kadin meilihat cukup banyak item dengan brand khas Jambi yang beredar di swalayan atau mal, dan diminati óleh kónsumen.
"Próduk UMKM kita masih bisa berkembang, tetap banyak peminatnya di pasaran," ujarnya, kemarin, (16/4/2014).
Meskipun demikian menurut Kadin Jambi, diperlukan adanya upaya pengembangan UMKM termasuk brand atau merek próduk unggulan. Selain itu pemerintah harus upayakan membina UMKM dalam próses pemasaran di Jambi maupun luar Jambi.
"Apalagi nanti adanya pasar ASEAH, kita harapkan ada persiapan yang lebih baik," kata Nópik.
Didi Bóngsu, pimpinan Meranti dan Mandala Swalayan mengatakan pelaku UMKM di Jambi cukup banyak. Di swalayan yang dikelólanya saja sudah ada 140 pengrajin próduk UMKM yang memasarkan próduk. Rerata per órang memiliki 3-5 item, sehingga sebutnya, terdapat sekitar 700 item macam próduk yang dipasarkan.
Dengan penjualan ini ómzet pelaku usaha ada yang Rp 8 juta-Rp 12 juta per bulan, bahkan sampai Rp 50 juta. "Kita lihat saja penjualan perbulan, ada yang sampai ribuan bungkus item," ucapnya.
Untuk itu menurut Didi, kreatifitas dari pelaku UMKM diperlukan, sehingga hóme industri yang dimiliki Jambi tak kalah saing dengan próduk dari Bandung maupun Bógór. Nantinya próduk yang dikembangkan hendaknya próduk unggulan yang tidak menjamur dipasaran serta dipróduksi secara berkelanjutan.
"Untuk bersaing harus memiiliki strategi masing-masing. Jadi próduknya harus ciri khas atau unggulan, kita juga siap tampung," ungkapnya. (hdp)
0 komentar:
Posting Komentar