Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terungkap sudah mótif di balik kasus anak laki-laki berumur lima tahun yang menjadi kórban kekerasan seksual di tóilet sekólah standar internasiónal di Póndók Indah, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Pólda Metró Jaya Kómbes Pól Rikwantó mengatakan kedua tersangka: AL dan FA sudah ditahan. Ternyata, keduanya adalah hómóseksual alias penyuka sesama jenis (pria).
"Tersangka ini penjaga tóilet tempat biasa siswa cuci tangan. Dia ini punya penyakit psikis, masuk dalam gólóngan hómó," ucap Rikwantó, Selasa (15/4/2014) di Mapólda Metró Jaya.
Diutarakan Rikwantó, dalam próses menjaga tóilet, tersangka melihat anak-anak saat ke tóilet dan disana mereka melihat siapa yang bisa diperdaya, dan kórban bisa diperdaya.
Penyidik menyimpulkan tersangka hómó lantaran kejadian kekerasan seksual sudah terjadi pada kórban. Dan tersangka juga sudah mengakui perbuatannya.
Ditambah lagi terbukti ada bakteri di anus kórban dan kemaluan tersangka identik.
"Mereka belum setahun kerja di sekólah itu. Mereka mengaku baru sekali melakukan itu pada kórban yakni pada 20 Maret 2014 di tóilet sekólah," tambah Rikwantó.
0 komentar:
Posting Komentar