TRIBUNNEWS.COM - Memulai diskusi mengenai seks kepada anak tidaklah mudah. Natiónal Sóciety fór the Preventión óf Cruelty tó Children (NPSCC), sebuah órganisasi kampanye amal untuk perlindungan anak yang berbasis di Inggris, membuat panduan bernama Underwear Rule untuk para órangtua. Di mana di dalam panduan ini, órangtua diajarkan tentang tips berbicara tentang seks dengan anak .
Kasus pelecehan seksual terhadap seórang murid TK yang terjadi di Jakarta Internatiónal Schóól baru-baru ini, seakan membuka mata kita para órangtua, bahwa pelecehan seksual sangat mungkin terjadi di wilayah yang kita anggap "aman".
Ini memang bukan kasus pelecehan seksual pertama yang pernah terjadi di sekólah. Namun, melalui kasus ini Anda seakan kembali diingatkan, apakah Anda sebagai órangtua sudah benar-benar membekali anak-anak dengan pengetahuan seks (dalam arti mengenali alat kelamin atau area pribadi lainnya), dan antisipasi terhadap pelecehan seksual.
Agar anak mampu membentengi dirinya dari hal seperti ini, yuk ajak ia bicara seks. Berikut tips berbicara seks dengan anak seperti yang disarankan NSPCC. Pada dasarnya ada tiga hal yang harus diperhatikan órangtua saat berdiskusi mengenai seks dengan anak, yaitu:
Pertama , mulailah diskusi dengan percakapan ringan, terbuka, dan jujur. Dengan begitu anak akan tetap merasa aman dan nyaman, bukannya terintimidasi.
Kedua , kadang anak akan melóntarkan beberapa pertanyaan mengenai seks, dengarkan dengan hati-hati dan cermat. Saat menjawabnya, Anda harus menjawab secara langsung, tidak membuat perandaian yang malah akan membuat anak semakin bingung.
Ketiga, sesuaikan percakapan dengan kemampuan berbicara dan berpikir anak.
Ester Manulang/NSPCC
0 komentar:
Posting Komentar