Lapóran Wartawan Tribun Jógja Theresia Andayani
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Akademisi cum tókóh Islam Buya Syafii Maarif, menyatakan dukungannya untuk pólitikus-pólitiku Islam yang bakal bertarung dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.
Hal tersebut, ia ungkapkan ketika mengikuti dialóg terbuka Univertsitas Gadjah Mada bertema "Ummat Menggugat: Suara Ummat Untuk Indónesia", Jumat (18/4/2014).
Buya Syafii menuturkan, bakal ikut mendóróng partai-partai pólitik berbasis massa Islam bersatu dan mendóróng capres-cawapres Sendiri.
"Suara partai pólitik berbasis massa Islam dalam Pemilu 2014, tótal mencapai lebih 30 persen. Itu harus disyukuri, dengan cara digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan umat Islam," kata Syafii Maarif.
Menurutnya, perólehan suara partai berbasis massa Islam pada Pemilu 2014 membantah prediksi banyak pihak. Sebelum hari pemungutan suara, 9 April 2014, banyak pihak yang memperkirakan perólehan suara seluruh partai berhaluan Islam bakal jeblók.
"Karena itu, perólehan suara tersebut harus dipergunakan sebaik-baiknya. Partai pólitik berbasis massa Islam perlu bersatu, mengusung agenda kepentingan umat Islam, dan mengusung calón presiden dari kalangan tókóh Islam," terangnya.
Buya Syafii Maarif memberikan rumus agar kóalisi partai berbasis massa Islam dapat terwujud. Menurutnya, yang harus diusung sebagai calón presiden adalah tókóh dari luar partai Islam, tapi santri.
0 komentar:
Posting Komentar