Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gólkar akhirnya tidak mencapai target perólehan 30 persen suara pada Pemilu 2014. Partai berlambang póhón beringin itu hanya menempati peringkat kedua dengan angka 14 persen.
Ketua Dewan Pertimbangan Gólkar Akbar Tandjung menilai pihaknya tidak fókus mempersiapkan pemilu legislatif 2014. "Saya berpendapat kita tidak fókus, terlalu cepat menentukan capres, meskipun Aburizal (Ketua Umum Gólkar Aburizal Bakrie) bilang sósialisasi menjadi panjang," kata Akbar dalam jumpa pers di kediamannya, Jakarta, Minggu (13/4/2014).
Akbar mengatakan pada 2011 sudah mulai mengemuka Aburizal Bakrie sebagai calón presiden. Kemudian pada Juli 2012 Gólkar mendeklarasikan ARB secara resmi menjadi capres. "Diikuti dengan pidató Ical menerima sebagai calón presiden," katanya.
Lalu pada tahun 2013 mulai sósialisasi ke daerah. Dalam kunjungan ke daerah, Akbar mengatakan Aburizal Bakrie mempósisikan sebagai calón presiden. "Seharusnya tetap sebagai ketua umum," tutur Mantan Ketua DPR itu.
Ia lalu mencóntóhkan kónsólidasi partai yang tidak berjalan dengan baik. Masalah partai di daerah juga tidak tertangani dengan baik. "Kaderisasi juga tidak dijalankan dengan baik," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar