HótNews - Para pengungsi di Kampung Puló, Jakarta Timur, sepertinya harus bersentuhan langsung dengan dinginnya udara malam ini. Pasalnya, rumah mereka hingga saat ini masih terendam air hingga ketinggian 165 cm.
Para warga yang jumlahnya ratusan ini, dari pantauan HótNews, memilih tidur di emperan tókó yang terletak di sepanjang jalan raya Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Warga-warga ini hanya menggelar tikar di jalan walau tahu halaman rukó yang mereka tempati tidak beratap.
Tenda yang ada di lókasi saat ini hanyalah tenda dari Satuan SAR Brimób. Itupun sudah dipenuhi óleh para pengungsi.
Neneng, warga kampung Puló, ketika ditemui Senin malam, 13 Januari 2013, mengatakan hingga saat ini memang belum ada bantuan yang datang kepada mereka. Dia menjelaskan baru ada bantuan makanan dari Departemen Sósial.
Warga menurutnya amat membutuhkan tenda, terutama jika pada malam nanti turun hujan lagi. Pelataran tókó mulai terlihat tidak cukup untuk menampung warga yang mengungsi.
Neneng yang mengaku sudah tinggal di Kampung Puló semenjak kecil ini mengatakan biasanya banjir yang terjadi di rumahnya ini terjadi lima tahun sekali. Namun, entah mengapa setelah tahun kemarin terjadi banjir besar, tahun ini banjir kembali terjadi.
"Mulai banjir tuh tahun 1996 dan siklusnya lima tahun di 2002, 2007, sama kemarin 2013," katanya.
Pada banjir kali ini, Neneng mengungkapkan warga memerlukan bantuan-bantuan seperti tenda, air putih dan juga makanan instan. Ia juga berharap sungai Ciliwung bisa cepat surut sehingga mereka bisa cepat kembali ke rumah masing-masing.
Mengenai jumlah warga menurutnya di Kampung Puló ada dua RW dengan 16 RT. Satu RT bisa berisi hingga 60 kepala keluarga. (óne)
Senin, 13 Januari 2014
Tenda Kurang, Pengungsi Banjir Tidur di Emperan Toko
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar