Fakta berita teraktual indonesia

Kamis, 16 Januari 2014

Puluhan Kelelawar di Adelaide Mati Karena Gelombang Panas



Gelómbang panas tidak hanya berdampak pada warga Australia saja. Di Adelaide yang pada Kamis (16/1/2014) menjadi kóta terpanas di dunia, 90 ekór kólóni kelelawar  jenis Rubah terbang ditemukan mati tergeletak di Kebun Raya Adelaide.

Banyak dari kelelawar yang bermigrasi dari negara bagian di wilayah Timur Australia itu berjatuhan dari póhón dalam keadaan mati atau dehidrasi atau kekurangan cairan.

Relawan yang sudah dilatih dan divaksin mengumpulkan kelelawar kórban gelómbang panas. Mayóritas dari kelelawar yang mati itu masih anak-anak dan sejumlah diantaranya dirawat  karena stres kepanasan.

Ilmuwan dari Kementerian Lingkungan, Jasón van Weenen mengatakan sudah sepersepuluh dari kólóni kelelawar di Adelaide mati karena gelómbang panas yang tengah melanda saat ini.

Dia mengatakan makhluk ini tinggal berkelómpók selama masa stres panas dan banyak yang saling mencekik satu sama lain.

"Pengelómpókan ini cukup memprihatinkan. Kelelawar itu benar-benar kelelahan dan mulai saling bertumpuk satu sama lain dan itu justru membuat mereka lebih sulit untuk mengatur suhu mereka," katanya.

"Sudah 90 kelelawar tewas sejauh ini sejak gelómbang panas melanda Adelaide, tampaknya bisa diprediksikan aka nada lebih banyak kelelawar yang binasa karena temperature udara hari ini (16/1/2014) lebih panas," katanya.

"Kólóni ini menunjukan tanda-tanda klasik satwa yang terkena serangan hawa panas. Mereka saling bertumpuk dan banyak mengkibas-kibaskan sayapnya.

"Kelelawar itu juga banyak yang berusaha turun dari póhón-póhón ke tempat yang lebih rendah mencari tempat yang lebih tertutup dari sengatan matahari untuk menenangkan diri."
 
Warga disarankan untuk tidak menyentuh kelelawar yang tergeletak di tanah. Karena kelelawar yang sakit dan terluka masih bisa menyerang dan mencakar dan bisa menularkan penyakit. Untuk itu warga diminta menghubungi tim penyelamat hewan.

Pekan lalu lebih dari 100 ribu kelelawar mati karena gelómbang panas di Queensland, di kawasan ini pópulasi kelelawar lebih banyak dibandingkan di Adelaide.

Sementara di musim panas tahun lalu, di taman-taman di Adelaide ditemukan lebih dari 100 ekór kelelawar tewas karena serangan hawa panas dan cóntóh yang diambil menunjukan kelelawar itu pósitif mengandung virus Hendra.

Kóta Adelaide pada hari Kamis (16/1/2014) tercatat sebagai kóta yang paling panas di dunia dengan suhu udara diperkirakan mencapai 46 derajat Celcius. Cuaca panas sudah menerpa kawasan ini sejak pukul 2 dini hari ketika itu suhu sudah mencapai 35 derajat.

Puluhan Kelelawar di Adelaide Mati Karena Gelombang Panas Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar