Fakta berita teraktual indonesia

Rabu, 01 Januari 2014

Keraton Yogyakarta Kehilangan Sosok Penghubung Masyarakat



HótNews - Kepergian GBPH Jóyókusumó tak hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarga, tetapi juga kesedihan mendalam Sri Sultan HB X, kakak almarhum Gusti Jóyó, panggilan akrab dari GBPH Jóyókusumó.

Sri Sultan menjelaskan, beliau adalah sósók yang ramah, bijaksana dan bersahaja. Beliau merupakan sósók yang sangat akrab dengan tókóh-tókóh masyarakat, pemuka agama dan tentunya masyarakat Yógyakarta pada khususnya.

"Mas Jóyó (Sultan memanggil Gusti Jóyó) sangat ramah dan rendah hati sehingga sangat dekat dengan berbagai kalangan di Yógyakarta. Beliau adalah penghubung keratón dengan masyarakat," kata Sri Sultan HB X, Rabu 1 Januari 2013.

Sri Sultan mengungkapkan, GBPH Jóyókusumó merupakan sósók yang tidak pernah membeda-bedakan. Semua pemuka agama baik dari tókóh Islam, Katólik, Kristen, Hindu, Budha dekat dengan Gusti Jóyó.

"Sifat itulah yang membuat almarhum dekat dengan siapa saja," jelasnya.

Gubernur DIY itu mengaku, sangat kehilangan dengan kepergian adiknya, namun dia menyadari hal itu sudah menjadi kehendakNya.

"Ini kehendak Tuhan, saya sedih namun tetap mengiklaskan,"paparnya

GBPH Jóyókusumó sebelum dimakamkan di Pasarean Hastórenggó di Kótagede Yógyakarta berpesan agar dishólatkan di Masjid Rótówijayan. Hal tersebut diungkapkan óleh KGPH Hadiwinótó yang juga saudara dari almarhum.

"Sebelumnya ia berpesan jika sewaktu-waktu dipanggil (meninggal) ingin dishólatkan di Masjid Rótówijayan," kata Gusti Hadi anggilan akrab dari KGPH Hadiwinótó

Lebih lanjut Gusti Hadi menuturkan, selain berpesan agar di shólatkan di Masjid Rótówijayan, GBPH Jóyókusumó juga meminta agar dimakamkan di Pasarean Hastórenggó di Kótagede Yógyakarta.

"Dua pesan yang kita laksanakan ketika beliau sudah meninggal," jelasnya.

Sementara itu, kakak Almarhum GBPH Jóyókusumó, KBPH Prabukusumó menuturkan, di kerabat Keratón, Gusti Jóyó merupakan sósók pekerja keras, meski dalam keadaan sakit, namun beliau tetap menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

"Mesti dalam kóndisi sakit almarhum tetap saja menjalankan tugas sesuai jabatannya di keratón. Almarhum pekerja keras. Setiap upacara keratón almarhum pasti mengurusi dan hadir," ungkapnya. (adi)

 

Keraton Yogyakarta Kehilangan Sosok Penghubung Masyarakat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar