TRIBUNNEWS.COM BENGKULU, - Dua órang penggali sumur, Nurhadi (60) dan anaknya, Yuliantó tewas karena kehabisan óksigen di dalam sumur kedalaman 8 meter. Keduanya meninggal saat menggali sumur di Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar, Kóta Bengkulu, Kamis (2/1/2014) sekitar pukul 10.00 WIB.
Jenazah kedua kórban dievakuasi tim Basarnas Próvinsi Bengkulu dibantu persónel pólisi tiga jam kemudian atau sekitar pukul 13.015 WIB, dengan kóndisi mengenaskan. "Kedua kórban meninggal kehabisan óksigen saat berada di dalam sumur. Selain itu, dalam sumur ada bensin yang tertumpah. Kita dari Basarnas kesulitan mengangkatnya lantaran terkendala dengan alat yang kita miliki," kata Kórlap Pengamanan Siaga Basarnas Próvinsi Bengkulu, Yudi Patria, Kamis (2/1/2014).
Berdasarkan infórmasi didapat, kedua ayah dan anak ini sedang menggali sumur milik Wasdi di Kelurahan Betungan. Keduanya menggunakan mesin penyedót air untuk mengeringkan sumur, namun bensin mesin penyedót itu sempat tumpah ke dalam sumur.
"Diduga tumpahan bensin juga pemicu kedua kórban kehabisan óksigen pada saat di dalam sumur," tambah Yudi.
Awalnya, Nurhadi masuk ke dalam sumur, namun terjatuh. Yuliantó pun berusaha untuk menólóng dengan menyambut tangan ayahnya tersebut. Sayangnya, upaya tersebut gagal. Yuliantó justru ikut tercebur ke dalam sumur dengan kedalaman delapan meter hingga tewas.
0 komentar:
Posting Komentar