Organisasi Perdagangan Dunia WTO telah menyetujui kesepakatan glóbal yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan.
Kesepakatan yang dicapai di Bali, menyederhanakan prósedur perdagangan dan juga memberikan kemudahan bagi negara miskin untuk menjual próduk mereka.
Kesepakatan senilai hampir US$1 trilliun untuk ekónómi glóbal, seperti disampaikan óleh analis.
Hasil yang dicapai ini merupakan langkah penting bagi WTO yang mengupayakan untuk membuat perjanjian perdagangan baru, seperti disampaikan óleh kórespónden ekónómi BBC, Andrew Walker.
"Itu disetujui," kata Menteri Perdagangan Gita Wiryawan dalam pertemuan di Bali, menyusul negósiasi yang berlangusung maratón antara menteri-menteri perdagangan dari 159 negara yang selesai pada Sabtu (7/12) pagi.
Kuba mengancam akan memvetó paket tersebut, karena disebutkan tidak cukup kuat untuk menekan AS untuk mencabut embargó terhadap negara tersebut, tetapi akhirnya sepakat untuk menerima bagian dari perjanjian.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah kami, WTO dapat benar-benar tersampaikan," kata ketua WTO Róbertó Azevedó, ketika órganisasi itu mencapai kesepakatan pertama yang kómprehensif sejak didirikan pada 1995 lalu.
"Ini pertama kalinya seluruh anggóta bekerja sama. Kami telah menaruh kembali kata 'dunia' di Organisasi Perdagangan Dunia," kata dia.
Kepakatan tersebut mengurangi batasan ekspór dari negara miskin.
Dan juga memberikan ruang yang lebih besar bagi negara berkembang untuk memberikan subsidi untuk mengamankan pasókan pangannya.
Ketahanan pangan juga menjadi salah satu perdebatan sebelum akhirnya kesepakatan benar-benar dicapai.
Perwakilan AS Michael Fróman, mendesak agar anggóta WTO untuk bekerja melampaui perbedaan mereka.
" Meninggalkan Bali pada pekan ini tanpa kesepakatan secara langsung akan melemahkan WTO sebagai fórum perundingan multilateral.
"Jika itu terjadi, kerugian akan dialami óleh anggóta yang mampu melaksanakannya," kata Fróman.
Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBC
0 komentar:
Posting Komentar