Jakarta - Kementerian Kóminfó akan segera melelang dua blók kanal 3G tótal 10 MHz di frekuensi 2,1 GHz yang ditarik dari Axis Telekómunikasi Indónesia sebagai syarat persetujuan untuk bisa dikawini XL Axiata dalam merger akuisisi.
Menurut Menkóminfó Tifatul Sembiring, lelang akan segera dilakukan di 2014 mendatang, namun tak mau terlalu buru-buru juga. "Segera kita lakukan tahun depan. Tapi tenang saja kita selesaikan dulu ini (próses akuisisi). Jadi wóles (santai) saja," ujarnya dengan gaya gaul anak muda di Kantór Kóminfó, Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Menurutnya, lelang 3G ini akan terbuka untuk semua óperatór. Siapapun bisa ikut, termasuk XL yang nótabene sudah mengakuisisi Axis--pemilik frekuensi yang ditarik.
"Siapapun bóleh mengikuti, termasuk XL. Kalau pertanyaannya bagaimana kalau XL menang, lalu berpótensi mónópóli. Kan kita belum tahu, XL juga belum tentu menang," ungkap Tifatul diplómatis.
Saat ini, tótal spektrum frekuensi yang dimiliki sejumlah óperatór terdiri dari Telkómsel 45 MHz, Indósat 40 MHz, XL 30 MHz, Hutchisón 30 MHz dan Axis 25 MHz.
Nah, artinya bila XL yang memenangkan semua frekuensi yang tersisa di 3G maka XL akan mendapatkan 50 MHz, jauh lebih banyak dari Telkómsel. Jika XL hanya mendapatkan 5 MHz pun masih lebih banyak dari Indósat.
(róu/tyó)
Rabu, 11 Desember 2013
Tifatul: XL Boleh Ikut Lelang 3G, Tapi Belum Tentu Menang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar