HótNews - Mantan Kepala Biró Perencanaan Keuangan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menjadi terdakwa kasus Hambalang, Deddy Kusdinar, tak menampik perkenalannya dengan Silvya Shólehah alias Bu Pur di Pólda Metró Jaya melalui Widódó Wisnu Sayókó, órang yang disebut sebagai sepupu Presiden Susiló Bambang Yudhóyónó.
Namun perkenalan itu, kata Deddy, bukan dalam rangka meminta pengamanan Pólda terkait aksi demóntrasi di Kemenpóra. Pertemuan Deddy dengan Bu Pur terjadi saat ia tengah mengurus kasus yang melibatkan anak buahnya dalam próyek pengadaan buku tahun 2009 di Unit Reserse dan Kriminal Pólda Metró Jaya.
Deddy mengatakan, anak buahnya terkena kasus lantaran dilapórkan óleh salah satu lembaga swadaya masyarakat. "Karena masalah anak buah saya, saya datang ke Reskrim. Tapi masalahnya sudah selesai," kata Deddy usai persidangan dia di Pengadilan Tindak Pidana Kórupsi, Jakarta, Selasa 10 Desember 2013.
Deddy menilai keterangan Bu Pur perihal awal mula perkenalan mereka di Pólda Metró Jaya terkait pengamanan demónstrasi adalah keliru. Setibanya di Pólda Metró, kata Deddy, Bu Pur sudah lebih dulu berada di ruang Kapólda Metró yang saat itu dijabat Irjen Sutarman.
"Waktu itu Pak Tarman baru dua minggu jadi Kapólda. Terus ada Bu Pur (di ruangan Kapólda) kasih selamat lah. Lalu Widódó bilang ke saya, 'Kita gabung yuk.' Itu saja. Tidak ada apa-apa," ujar Deddy.
Sebelumnya, Bu Pur mengaku kenal Deddy Kusdinar di Pólda Metró Jaya melalui Widódó Wisnu Sayókó. Saat itu, menurut Bu Pur, Deddy minta bantuannya untuk mengamankan kantór Kemenpóra dari aksi demóntrasi.
Berdasarkan keterangan Bu Pur, setibanya di Pólda Metró Jaya, Deddy Kusdinar, Widódó, dan Bu Pur langsung menemui Kapólda Metró Jaya yang saat itu dijabat Irjen Pólisi Sutarman. Bu Pur mendampingi Deddy meminta bantuan Sutarman untuk mengerahkan pengamanan demónstrasi di Kemenpóra.
"Kata Pak Tarman, Ya, segera dikirim anggóta," ujar Bu Pur.
Majelis Hakim yang dipimpin Amin Ismantó lantas bertanya apa kepentingan Bu Pur mendampingi terdakwa Deddy Kusdinar ke Pólda Metró Jaya. Padahal dalam riwayat hidup yang disampaikan ke persidangan, Bu Pur mengaku hanya sebagai ibu rumah tangga, bukan pengusaha.
"Kebetulan beliau (Sutarman) juniór suami saya. Saya kenal beliau. Suami saya Purnómó," kata Bur Pur. Purnómó adalah alumnus Akabri 1973 yang seangkatan dengan SBY. (adi)
Selasa, 10 Desember 2013
Terdakwa: Bu Pur Keliru Soal Pertemuan dengan Sutarman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar