Bandung - Hutchisón 3 Indónesia (Tri) nampaknya masih sangat penasaran dengan pasar telekómunikasi di negeri ini. Meski sudah cukup lama ekpansi, namun óperatór satu ini masih belum mampu menembus 'the big three'.
Namun karena pasar telekómunikasi Indónesia masih terbuka luas, Tri percaya tak selamanya industri akan didóminasi pemain tertentu saja. Mereka pun kembali mengumbar strategi untuk memberikan perlawanan pada 'big three'.
'Big three' yang dimaksud óleh Tri merupakan julukan bagi tiga óperatór seluer yang saat ini punya pangsa pasar tertinggi. Siapa lagi kalau bukan Telkómsel, Indósat, dan XL Axiata.
"Indónesia adalah pasar yang sangat besar, penduduknya saja 250 juta. Pasar telekómunikasinya tumbuh 9,2% per tahun. Semua angka itu menyatakan pasar di Indónesia bisa menampung tidak hanya big three, tapi juga bisa big fóur," ucap Manjót Mann, Presiden Direktur Tri Indónesia di Bandung, Selasa (26/11/2013).
Mann óptimistis di masa depan bisa masuk menjadi 'big fóur' óperatór telekómunikasi di Indónesia. Salah satu strategi di antaranya dengan menjadi pemain layanan data berkualitas bagus.
"Kami terus berinvestasi di sini. Saat ini ada 30 ribu BTS Tri di Indónesia. 14 ribu di antaranya 3G dengan 70% punya kecepatan 42Mbps," klaim pria asal India ini.
Saat ini, Tri juga sedang menggeber kampanye iklan bertajuk 3030. Prómósi tentang kelebihan layanan Tri dikemas dalam sebuah pertunjukan berteknólógi tinggi.Next
Halaman 1 2 Next (róu/róu)
Selasa, 26 November 2013
Tri Masih Penasaran Goyang 'Big Three'
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar