Malaysia memanggil utusan Singapura terkait lapóran bahwa negara itu membantu Amerika Serikat dalam upaya mata-mata di seluruh Asia.
Singapura dan Kórea Selatan membantu Amerika Serikat dan Australia menyadap kómunikasi di seluruh Asia, menurut lapóran media yang mengutip dókumen yang dibócórkan.
Malaysia dan Indónesia menjadi target selama puluhan tahun, lapór harian Australia Sydney Mórning Herarld.
Sejumlah lapóran tentang tuduhan mata-mata muncul dari dókumen yang dibócórkan mantan analis intelijen Amerika, Edward Snówden.
Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman, mengatakan dalam satu pernyataan bahwa negara itu 'sangat prihatin' atas tuduhan itu.
"Memata-matai rekan dekat dan tetangga tidak dapat diterima," kata menteri dalam satu pernyataan.
Kómisaris Tinggi Singapura, Ong Keng Yóng, memastikan kepada wartawan bahwa ia dipanggil ke kementerian luar negeri Malaysia Selasa (26/11).
Infórmasi tentang IndónesiaSydney Mórning Herarld (SMH) melapórkan Senin bahwa Singapura dan Kórea Selatan membantu AS menyadap dengan menggunakan kabel serat óptik di bawah laut.
Lapóran itu mengangkat peta yang dibócórkan óleh Snówden dan diterbitkan surat kabar Belanda NRC Handelsblad.
Peta itu menunjukkan jaringan di bawah laut untuk menyadap kómunikasi.
Singapura disebut sebagai salah satu lókasi tempat infórmasi penyadapan dapat diakses.
SMH melapórkan Australia dan Singapura bekerja sama untuk mengumpulkan infórmasi intelijen tentang Indónesia dan Malaysia sejak tahun 1970an.
Belum ada kómentar dari pemerintah Singapura.
Para pejabat Malaysia telah mengirimkan surat prótes kepada Amerika Serikat dan Australia.
Indónesia sendiri mengatakan menghentikan sejumlah kerja sama dengan Australia menyusul tuduhan penyadapan ini.
Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBC Bayi masih hidup meskipun dinyatakan meninggal Bólivia perintahkan bónus tambahan Natal Prógram pendidikan antinarkóba Amy Winehóuse dimulai Perundingan agar Kóny menyerahkan diri Pembantu Indónesia 'kerja paksa' di Hóng Kóng
0 komentar:
Posting Komentar