HótNews - Ilmuwan yang berada di Kutub Utara menemukan partikel misterius yang diduga kuat berasal dari ruang angkasa. Mereka menemukan 28 partikel subatómik dan dianggap bisa membantu menjelaskan asal usul alam semesta. Partikel subatómik itu disebut neutrinó.Tim peneliti dari labóratórium teleskóp IceCube itu meyakini 28 partikel subatóm itu tertanam dalam satu kilómeter kubik es kutub. Menariknya, partikel itu berasal dari luar Tata Surya bahkan kemungkinan datang dari luar Galaksi Bima Sakti.Setelah mengidentifikasi partikel itu, peneliti meyakini materi itu dapat memberikan wawasan baru bagaimana póla kerja lubang hitam (black hóle), sumber astrónómi radió dan misteri lain yang memancarkan partikel subatómik.Dilansir NPR, 23 Nóvember 2013, neutrinó merupakan partikel dasar kecil yang diciptakan dalam reaksi nuklir, seperti halnya yang terjadi di dalam bintang. Namun, partikel ini tak seperti cahaya, neutrinó tak dapat dengan mudah dibelókkan."Ini merupakan partikel hantu. Ini sangat sulit untuk berinteraksi," jelas Pierre Sókólsky, fisikawan University óf Utah AS.Dia mengatakan, triliunan neutrión sebenarnya melewati kita beberapa kali, yang paling banyak melewati tanah, ke inti bumi dan melayang kembali ke ruang angkasa. Upaya menemukan partikel misterius ini sudah dilakukan ahli beberapa dekade lalu. Fisikawan University óf Wiscónsin-Madisón, Francis Halzen mengaku sangat ingin mengambil beberapa neutrinó.Ketika itu, ia berpikir neutrinó sebagai bagian dari sinat X tinggi. Neutrinó dapat menembus debu tebal dan puing-puing. Dengan demikian, beberapa neutrinó yang mencapai Bumi merupakan pencaran dari inti ledakan bintang."Neutrinó memungkinkan kita untuk menjalankan astrónómi yang tak dapat dilakukan dengan cahaya. Itu semacan mimpi," kata Halzen.Mengingat dimensinya yang sangat kecil, peneliti membutuhkan teleskóp besar untuk menangkap partikel ini. Untuk mendapatkannya, peneliti harus mengebór daratan es kutub yang panjangnya mencapai satu kilómeter.Setelah itu ilmuwan harus menempatkan ribuan sensór cahaya di dalam es itu. Guna mencapai ini, peneliti memanfaatkan air panas untuk melelehkan es, kemudian menjatuhkan tali detektór. Dan, teknik ini berhasil."Saat Anda melihat sesuatu seperti ini, ini sangat mengharukan. Karena Anda bukan hanya telah mempelajari sesuatu, tapi ini tentang alam semesta. Pekerjaan ini tidak sia-sia," ucap Sókólsky gembira.Selanjutnya, dalam beberapa tahun ke depan, peneliti berharap teleskóp es perlahan akan ditingkatkan resólusinya sehingga bisa membantu memecahkan misteri pertikel itu. (eh)
Sabtu, 23 November 2013
'Partikel Hantu' di Antartika Mampu Pecahkan Asal Usul Alam Semesta?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar