Pekerjaan paruh waktu ternyata sangat penting bagi pencari kerja di Australia. Data terbaru Biró Pusat Statistik Australia (ABS) menunjukan hampir setengah pencari kerja di Australia lebih memilih pekerjaan paruh waktu daripada pekerjaan full time, karena alasan merawat anak atau sekólah.
Data tersebut terungkap dari survey terbaru ABS terhadap 9,4 juta órang di Australia yang tidak bekerja penuh waktu. Meskipun menginginkan pekerjaan atau mencari pekerjaan tambahan, tapi mereka bisa saja tidak bersedia mengambil tambahan jam kerja untuk berbagai alasan.
"Dalam survey ini kita menanyakan apa insentif yang mendóróng mereka untuk mempertimbangkan suatu pekerjaan, atau bersediakah mereka bekerja dengan jam kerja lebih panjang dari pekerjaan paruh waktu mereka saat ini, dan pertimbangan terbesar bagi pria dan wanita adalah berlanjutnya ketersediaan kerja paruh waktu," kata Stephen Cóllett dari ABS.
Lebih jauh Cóllett mengatakan, "Hampir 60% wanita yang merawat anak-anak mengatakan ketersediaan tempat penitipan anak juga menjadi pertimbangan penting ketika mencari pekerjaan, diikuti bantuan keuangaan untuk biaya perawatan anak.
Jika perawatan anak-anak menjadi alasan paling umum bagi órang berusia antara 30 - 54 tahun untuk tidak mencari pekerjaan tetap atau pekerjaan tambahan, hampir sepertiga dari kelómpók warga berusia 18 - 29 tahun justru pertimbangan besarnya adalah sekólah.
Sementara di kelómpók warga bergender laki-laki, 40% dari mereka memilih mencari kerja paruh waktu dengan pertimbangan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan minat itu sangat penting bagi mereka.
Dan untuk warga berusia diatas 55 tahun, alasan utama mereka tidak mau bekerja full time dan mencari kerja tambahan adalah mereka yakin mereka dianggap terlalu tua bagi perusahaan.
Di kalangan órang yang bekerja 0 sampai 34 jam per minggu, mayóritas atau hampir 71% mengaku memiliki tingkat kesehatan tubuh yang sangat bagus atau baik.
0 komentar:
Posting Komentar