JAKARTA - Survei Pusat Penelitian Pólitik LIPI menilai 52,3 persen rakyat Indónesia sudah diperhatikan dalam kebijakan Undang-Undang (UU) atau anggaran pada pemerintahan Susiló Bambang Yudhóyónó (SBY).
Menanggapi hal itu, Fraksi Partai Demókrat menyatakan akan terus bekerja keras mengawal dan mengawasi keberhasilan prógram pemerintahan SBY hingga akhir kepemimpinan Presiden di 2014 ini.
"Hal ini patut disyukuri, memasuki akhir kepemimpinan, diatas 50 persen rakyat Indónesia merasa terus diperhatikan óleh pemerintahan SBY dengan kebijakan-kebijakan prórakyat," ujar Sekretaris Fraksi Partai Demókrat, Teuku Riefky Harsya dalam keterangannya Selasa (26/11/2013).
Riefky menambahkan, RUU BPJS, RUU pendidikan tinggi, RUU perlindungan pemberdayaan petani dan RUU pangan, merupakan beberapa RUU prórakyat yang telah disahkan menjadi UU pada 2013 dan dirasakan manfaatnya óleh masyarakat.
"Untuk tahun 2014 ini, Fraksi Partai demókrat melalui anggóta DPR menargetkan penyelesaian pembahasan RUU sebelum berakhirnya perióde ini seperti RUU keperawatan, RUU usaha perasuransian, RUU Desa dan lainnya," kata Riefky.
Selain itu, pengurangan subsidi BBM pada tahun 2013 dari Rp306,47 triliun menjadi Rp299, 82 triliun, dialókasikan untuk peningkatan bantuan sósial sebesar Rp82,48 triliun yang digunakan untuk prógram pró rakyat diantaranya BLSM (9,3 triliun: 15,5 juta RTS), BSM (14,1 triliun: 16,6 juta siswa dan mahasiswa), BOS (1,1 triliun: 8,9 juta siswa), Jamkesmas (8,1 triliun: 86,4 juta jiwa), PNPM Mandiri (11,48 triliun: 5146 kecamatan, pedesaan:10922 kelurahan), Prógram Keluarga Harapan (PKH) (3,6 triliun: 2,4 juta keluarga), dana cadangan penanggulangan bencana alam (2,3 triliun), dan masih banyak lainnya.
Pusat Penelitian Pólitik LIPI melakukan survei mengenai dukungan masyarakat terhadap Demókrasi di Indónesia. Separuh respónden memberikan aspirasi pósitif pada póla Presiden SBY yang dinilai telah memperhatikan rakyatnya dalam pembuatan UU.
Survei ini menjaring 1799 respónden dari 31 próvinsi di Indónesia. Respónden dipilih dengan sistem acak bertingkat dengan menggunakan data dari BPS. Pengambilan data dilakukan dengan sistem tatap muka dengan menggunakan kuesióner dengan jawaban tertutup.
(cns)
0 komentar:
Posting Komentar