BANGKINANG - Tidak ada yang menduga nyawa Isra Syafitri Boru Pakpahan, 2 tahun 10 bulan, berujung maut di tangan ayah tirinya Nasri Nasution, 35, pada Jumat (27/3) sore. Anak balita yang seharusnya mendapatkan belaian kasih sayang, justru mendapatkan perlakuan kejam bahkan sadis.
Sampai di RS PTPN V Tandun, berbeda lagi pengakuan Nasri, dia menyebutkan anaknya menderita malaria. Nasri berusaha menunjukkan sikap memelas agar memperoleh belas kasihan. "Saya tak punya sanak saudara, tolonglah saya," ucap Nasri. Akting Nasri berhasil memancing rasa prihatin para perawat dan dokter di RS PTPN V. Mereka pun iuran untuk membantu Nasri sehingga terkumpul uang sebanyak Rp420 ribu dan disumbangkan kepada Nasri. Ketika itu, pihak RS PTPN V menyatakan bahwa Isra sudah meninggal dunia.
Kemudian, Nasri membawa jenazah Isra pulang ke rumah kontrakannya. Para tetanggapun berdatangan ke rumah duka, dan saling membahu bergotong royong mempersiapkan acara tahlilan. Pada saat warga mulai berdatangan untuk tahlilan, Nasri malah kabur dari pintu belakang dengan alasan sakit perut. Nasri berusaha untuk lari dari tanggungjawab, dia kabur dengan berjalan kaki menelusuri jalan menuju arah ke Desa Sukaramai Kecamatan Tapunghulu. Nasri kabur mengantongi uang sumbangan dari paramedis PTPN V.
Melihat korban yang meninggal tak wajar itu, warga berinisiatif menelpon ke Polsek. Warga melapor pada Jumat malam (27/3) sekitar pukul 21.30 WIB, usai acara tahlilan di rumah duka dekat SMP Perkapen Kasikan Kecamatan Tapunghulu. Rumah itu baru ditempati korban bersama Ibu kandung dan ayah tirinya sejak tiga pekan terakhir. Sedangkan sang ibu yakni Desi Khairani Boru Pasaribu menikah secara siri dengan Nasri pada 13 Januari 2015 yang lalu. 1 2 next >
portal fakta dan berita indonesia terbaru
Berita lainnya : Dua Pentolan Guns N Roses Ini 'Pecah' karena Michael Jackson
0 komentar:
Posting Komentar