LARANGAN impor pakaian bekas sudah dikeluarkan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sebab, menurut penelitian, di dalam barang tangan kedua itu, banyak terdapat bakteri yang membahayakan kesehatan. Masyarakat pun mendukung kebijakan tersebut.
Ada banyak koleksi baju bekas yang dibeli. Mayoritas jaket dan kaus dari Jepang dan Korea. Vicky menyatakan tidak bisa menahan diri ketika melihat barang yang menurutnya unik. "Kalau ada yang unik, ya beli aja," katanya.
Perempuan kelahiran Cilacap itu mengatakan tidak takut dengan kandungan bakteri di dalam pakaian impor bekas tersebut. Sebab, dia selalu memperhatikan kebersihan tubuh serta pakaian yang dikenakan. "Kuncinya harus bersih," jelasnya.
Setelah memburu pakaian bekas, Vicky biasanya langsung memakai antiseptik. Cairan itu dioleskan ke telapak tangannya. Setelah sampai di rumah, dia membersihkan tangannya dengan sabun. Pakaian pun langsung dicuci sampai bersih.
Dia menambahkan, sebenarnya pakaian bekas tidak berbahaya ketika pemiliknya mau merawat kebersihannya. Menurut Vicky, pencucian harus benar-benar diperhatikan. "Setekah dicuci, di-laundry lagi," ujarnya. (aph/c15/sof)
portal fakta dan berita indonesia terbaru
Berita lainnya : 105 Kendaraan Tabrakan Beruntun, Ini Jumlah Korbannya-
0 komentar:
Posting Komentar