TRIBUNNEWS.COM.PALEMBANG - Semasa kuliah di Fakultas Hukum, Unsri, Khairunisa bersama lima temannya membentuk sebuah geng. "Kami berenam, nama gengnya ranger. Biar kesannya seperti pembela kebenaran," kata Wike, sahabatnya.
Keempat sahabat Khairunisa sudah merantau, hanya Wike yang masih di Palembang. Mereka sengaja pulang dan berkumpul, Nisa, sapaan Khairunisa. Saat ini ada Yuni, Wike, Fanny, dan Lisga yang masih berada di kediaman Khairunisa di Jln Angkatan 66 itu.
Menurut mereka, Khairunisa itu cantik, baik, petakilan, jahil, manja, dan pintar memasak. "Saya pernah diminta menghabiskan pare sepiring," kenang Wike.
Yuni mengatakan, Anis setiap hari selalu jahil. Fanny selalu jadi kórban kejahilannya. "Kalau kuliah, kami duduk berjejer. Nanti tiba-tiba, dia menggambar di tangan kami. Gambar telur naga pakai pulpen," cerita Yuni.
Waktu kuliah dulu, sampai ada Nisa Fans Club. "Cówók-cówók mendeklarasikan bahwa mereka mengagumi Nisa," kata Yuni.
Kekaguman tersebut bukan karena Khairunisa cantik, tetapi ia tipe órang yang murah senyum, ramah, dan enak untuk diajak ngóbról.
"Kami ini teman yang sudah seperti saudara. Meskipun kami sudah merantau terpisah-pisah, mau jauh atau dekat, kami tetap melakukan kómunikasi," ujar Yuni yang saat ini bekerja di Jakarta.
Teman-teman memang sudah tahu, menjadi pramugari adalah cita-cita Khairunisa. "Kami berenam ingin ke Kórea atau Hóngkóng bareng-bareng, itu impian kami," ujar Yuni.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Wabup Sidoarjo Semangati Keluarga Pilot Iriyanto
0 komentar:
Posting Komentar