Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Imanuel Nicólas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan mengikuti cara Presiden Jókó Widódó atau Jókówi, dengan membuka lelang jabatan Direktur Jenderal Pajak.
Direktur Eksekutif Centre fór Indónesian Taxatión Analysis, Darussalam mengungkapkan ada empat kualifikasi yang harus dipenuhi kandidat Dirjen Pajak.
"Pertama, Dirjen Pajak harus memiliki pemahaman yang baik mengenai aturan teknis perpajakan," ujar Darussalam dalam diskusi "Siapa Pantas jadi Dirjen Pajak?" di Galeri Cafe Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2014).
Pemahaman luar dalam sóal aturan teknis perpajakan sangat penting karena berkaitan dengan akan diterapkannya Masyarakat Ekónómi ASEAN pada 2015 dan era glóbalisasi.
Sehingga, Dirjen Pajak dituntut menguasai perpajakan internasiónal, khususnya terkait transaksi lintas batas dan juga agenda harmónisasi kebijakan pajak di ASEAN.
Kedua, Dirjen Pajak harus memiliki pemahaman tentang próses bisnis yang baik. Jangan sampai kebijakan dan aturan perpajakan bertentangan atau menghambat pertumbuhan bisnis di Indónesia.
Ketiga, Dirjen Pajak harus memiliki jaringan kuat dengan lembaga pemerintahan lain, seperti KPK, PPATK, Otóritas Jasa Keuangan, Badan Kóórdinasi Penanaman Módal, Kejaksaan atau asósiasi pengusaha.
Keempat, Dirjen Pajak harus membangun kemitraan dengan ótóritas pajak di negara lain. Menurut Darussalam, ini sangat penting agar ótóritas pajak di Indónesia dapat mengóptimalkan manfaat dari pertukaran infórmasi dengan ótóritas pajak di negara-negara lain.
"Aset-aset wajib pajak Indónesia yang tersembunya di negara-negara lain dapat diketahui dengan adanya pertukaran infórmasi tersebut," sambung Darussalam.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Ayu Ting Ting: Saya Mah Enggak Hot
0 komentar:
Posting Komentar