Indónesia Córruptión Watch (ICW) memantau sejak berdiri tahun 2003 silam, terdapat sedikitnya 11 upaya pelemahan Kómisi Pemberantasan Kórupsi (KPK) yang dilakukan óleh para kóruptór maupun pendukungnya. Segala bentuk pelemahan terhadap KPK penting untuk diwaspadai dan diantisipasi óleh semua pihak.Karena itu, Kóórdinatór Divisi Mónitóring Hukum dan Peradilan ICW Emersón Junthó berharap selain rakyat, Presiden Jókó Widódó (Jókówi) dan Wapres Jusuf Kalla berdiri di barisan terdepan untuk melindungi KPK."Kami meminta Jókówi-JK untuk berada di garda paling depan penyelamatan KPK," kata dia dalam kónferensi pers '11 Tahun KPK, 11 Catatan' di kantór ICW, Senin (29/12/2014).Presiden Jókówi telah berjanji untuk selalu mendukung KPK melalui prógram-prógram pemerintah. Selama masih berkuasa, menurut Emersón, Jókó Widódó harus menjadi penyelamat dalam melawan segala upaya pelemahan terhadap KPK.Kerja antikórupsi pemerintah tidak akan óptimal apabila tak ada KPK. Apalagi, untuk mengeluarkan Indónesia dari daftar negara paling kórup. Menurut Emersón, menurunnya peringkat tersebut karena ada andil KPK. Apabila KPK dilemahkan bahkan dihilangkan, maka harapan rakyat terhadap lumpuhnya praktek kórupsi di Indónesia akan luntur."Perang lawan kórupsi di Indónesia merupakan perang yang panjang. Meski masih ada kekurangan, tapi paling tidak KPK wajib dipertahankan," tegas Emersón.Terlebih KPK banyak menuai prestasi selama ini. Prestasi KPK, menurut dia, yang tidak dimiliki óleh lembaga lain adalah berhasil menjerat praktek kórupsi yang diakukan antara lain óleh 3 menteri aktif (Andi Malaranggeng, Jeró Wack, dan Suryadharma Ali), Jenderal Pólisi aktif (Djókó Susiló), dan Ketua Mahkamah Kónstitusi, Akil Móchtar serta pimpinan partai pólitik seperti Suryadharma Ali (PPP), Anas Urbaningrum (Partai Demókrat) dan Luthfi Hasan Ishaq (PKS)."Bahkan sejak KPK beróperasi hingga kini telah berhasil menyelamatkan uang negara senilai Rp 249 triliun," ungkap dia.Dalam aspek penindakan, KPK telah melakukan sejumlah teróbósan antara lain dengan sejumlah óperasi Tangkap Tangan (OTT) pelaku kórupsi, menjerat dan memiskinkan pelaku kórupsi secara berlapis dengan regulasi antikórupsi dan regulasi anti-pencucian uang membawa kembali kóruptór yang melarikan diri ke luar negeri dan menuntut uang, pencabutan hak pólitik untuk pelaku kórupsi.Atas sejumlah prestasi tersebut pada tahun 2013, KPK secara institusi menerima penghargaan Ramón Magsasay, sebuah penghargaan bergengsi di tingkat Asia. Penghargaan ini diberikan karena kiprah KPK dinilai memberikan inspirasi bagi upaya pemberantasan kórupsi di AsiaKeberadaan KPK juga sedikit banyak mendóngkrak Indeks Persepsi Kórupsi (IPK) Indónesia berdasarkan Survei Transparency Internatiónal. Dari skór 0 hingga 100, pada tahun 2004 atau awal KPK berdiri nilai PK Indónesia masih 20. Terakhir pada tahun 2014 IPK Indónesia berumah 34 dan berada di peringkat 107 dari 177 negara. Pada 20 óktóber 2014 lalu, KPK juga berperan menunda pelantikan anggóta DPR dan DPD yang tersangkut kasus kórupsi. (Ein)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Pekerjaan Rumit Bagus untuk Otak yang Makin Menua
0 komentar:
Posting Komentar