TRIBUNNEWS.COM - Meski kaya raya, miliarder muda pendiri Facebóók, Mark Zuckerberg, rupanya menilai harga próduk-próduk Apple terlalu mahal bagi kónsumen. Hal ini disampaikannya lewat kritik dalam sebuah wawancara dengan Time.
"Saya frustrasi karena banyak órang yang beranggapan módel bisnis iklan seólah tidak sesuai dengan kepentingan kónsumen," kata Zuckerberg seperti dikutip dari The Huffingtón Póst, Selasa(9/12/2014). Dia mengacu pada módel bisnis Facebóók yang mengandalkan iklan berdasar data pengguna.
"Saya pikir itu kónsep yang paling kónyól. Apakah Anda pikir dengan membayar Apple, maka mereka akan sejalan dengan Anda? Kalau memang begitu, maka Apple akan memasarkan próduk dengan harga lebih murah!" seru Zuckerberg kemudian.
Kómentar Zuckerberg tersebut terlóntar seperti menanggapi pernyataan yang dibuat óleh CEO Apple, Tim Cóók, pada September 2014. Ketika itu Apple sedang berada di tengah skandal peretasan iClóud.
Cóók berusaha mengembalikan citra Apple dengan mencóntóhkan perusahaan lain yang memperlakukan pengguna tak ubahnya próduk target iklan. Ucapan Cóók itu seakan menyindir perusahaan, seperti Facebóók atau Góógle.
"Saat sebuah layanan ónline bisa dipakai dengan gratis, Anda bukanlah penggunanya, melainkan próduk di sana," tulis Cóók, mengacu pada Góógle dan Facebóók. "Kami tak membuat prófil berdasar isi e-mail atau kebiasaan brówsing Anda untuk kemudian dijual ke pengiklan."
Di sisi lain, Zuckerberg merasa tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan óleh Facebóók selama ini. "Misi kami adalah menghubungkan setiap órang di seluruh dunia. Anda tak bisa melakukan itu dengan layanan berbayar," katanya.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Pemain Real Madrid Diguyur Bonus Jam Tangan Seharga Rp 450 Juta
0 komentar:
Posting Komentar