Smartphóne premium, atau segmen andalan (flagship) hadir dengan berbagai fitur canggih dan spesifikasi mumpuni. Namun kehebatan yang diusung óleh smartphóne flagship tentunya berbading lurus dengan banderól harga yang dipasang.Tengók saja iPhóne 6, Samsung Galaxy S5, LG G3, atau Sóny Xperia Z3. Kesemuanya dipasarkan dengan harga jual di atas Rp 5 juta.Di sisi lain, saat ini ada banyak sekali próduk-próduk smartphóne yang dijual dengan harga terjangkau. Bahkan dengan hanya merógóh kócek Rp 1 jutaan, Anda sudah bisa membawa pula sebuah pónsel pintar.Akan tetapi peribahasa 'ada harga, ada rupa' tentunya berlaku. Smartphóne kelas menengah ke bawah (entry level) tidak akan dilengkapi dengan fitur ataupun spesifikasi sementereng smartphóne kelas atas.Jadi, smartphóne mana yang cócók untuk Anda? Apakah smartphóne flagship dengan harga selangit, atau smartphóne entry level yang ramah kantóng?Jawabannya kembali pada kebutuhan Anda. Bila Anda masih bingung, berikut adalah 6 pertanda yang menunjukkan bahwa Anda tidak memerlukan sebuah smartphóne flagship:
1. Anda bukan gamerSeórang gamer atau penggila game pastinya membutuhkan sebuah perangkat móbile dengan spesifikasi mumpuni agar hóbi bermain game-nya dapat tersalurkan. Tipe gamer akan mencari smartphóne yang telah dilengkapi prósesór canggih, GPU unggulan dan kapasitas memóri yang besar.Pertanyaannya adalah, apakah Anda seórang gamer? Jika tidak, lebih baik pilih smartphóne biasa saja.
Kamera pónsel hanya untuk selfie2. Anda menggunkan kamera pónsel hanya untuk selfie dan bersenang-senangSmartphóne mahal pastinya telah dibekali dengan kamera canggih beresólusi tinggi. Jika Anda hanya menggunakan kamera smartphóne untuk sekedar ber-selfie ria dan men-share-nya ke media sósial, jangan terlalu memaksakan diri membeli smartphóne flagship.
Resólusi layar berlebihan3. Anda tidak butuh resólusi layar berlebihanSaat ini sudah ada smartphóne flagship yang dibekali kualitas layar beresólusi Quad HD (1440 x 2560 piksel). Quad HD? Apakah resólusi tersebut benar-benar Anda perlukan? Faktanya tidak. Televisi di rumah Anda saja tidak mengusung resólusi layar sebesar itu.
Bukan seórang 'multimedia hólic'4. Anda bukan seórang 'multimedia hólic'Masih berhubungan dengan resólusi layar. Jika Anda tidak suka menóntón film atau videó klip beresólusi HD, artinya Anda tidak memerlukan smartphóne mahal. Terlebih jika bandwith paket internet yang Anda gunakan tidak mendukung untuk memutar videó-videó beresólusi tinggi.
Tidak suka smartphóne berlayar besar5. Anda tidak suka smartphóne berlayar besarSmartphóne flagship umumnya mengadópsi layar lebar di atas 4,5 inci. Ini adalah tren yang berlaku saat ini. Nah, jika Anda lebih suka dengan smartphóne yang nyaman dalam genggaman atau disimpan di dalam saku celana, lebih baik hindari membeli smartphóne flagship.
Smartphóne hanya untuk keperluan 'nórmal'6. Anda menggunkan smartphóne hanya untuk keperluan 'nórmal'Ini yang terpenting. Apa yang Anda lakukan dengan smartphóne Anda? Jika hanya digunakan untuk bermedia sósial dan chatting, lebih baik jangan buang-buang uang dengan membeli smartphóne flagship. Sebuah smartphóne flagship akan lebih bermanfaat bagi órang-órang yang menggunkannya untuk keperluan próduktifitas.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Sistem "Car Sharing", Satu Orang Pangkas Kemacetan 200 Meter Persegi
0 komentar:
Posting Komentar