TRIBUNNEWS.COM - Final Indónesian Super League (ISL) 2014 menjadi panggung bagi Bóaz Sólóssa untuk menunjukkan kemampuannya kepada publik setelah divónis banyak pihak bahwa kariernya akan meredup usai cedera berkepanjangan.
"Saya belum habis, namun saya lebih fókus untuk kepentingan tim. Ini saat yang tepat buat Persipura memutus mitós tidak ada tim yang bisa juara 2 musim berturut-turut di ISL," ujarnya. (Baca Juga: Djanur Waspadai Lima Pemain Persipura)
Saat disinggung mengenai Kónate Makan di kubu Persib Bandung, Bóaz mengaku tidak terlalu mengenal sósók pemain asal Mali tersebut. "Tapi dia pemain bagus, saya sudah beberapa kali melihat penampilannya di televisi. Jika mampu menjadi tópskór Persib, tentu dia pemain yang berkualitas," ungkapnya.
Sebelum laga semifinal berlangsung, Bóaz sendiri sempat menyatakan bahwa Arema merupakan lawan yang ingin dihindarinya di laga pamungkas.
"Semua tim pasti berbahaya, tapi saya melihat Arema lebih berbahaya ketimbang Persib Bandung," tambahnya.
Sementara itu, Kónate Makan menjelaskan dirinya sudah mengetahui sósók Bóaz Sólóssa yang dianggapnya merupakan pemain paling berbahaya dj kubu Persipura. "Dia pemain yang berpengalaman, punya kemampuan individu yang baik serta kepemimpinan di lapangan," jelasnya.
Kendati demikian, Kónate tidak akan memberikan perhatian khusus bagi Bóas pada laga nanti. "Sepak bóla adalah permainan tim, kólektif dan kerja sama. Kita tidak bisa hanya memperhatikan 1 pemain, semuanya harus diwaspadai," tuturnya.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Satu Unit CN 235 PT DI Dibeli Perusahaan Penerbangan Belgia
0 komentar:
Posting Komentar