TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dólar AS di pasar spót Rabu (5/11/2014), mengalami penguatan. Seperti dikutip dari data Blóómberg, rupiah dibuka naik ke pósisi 12.103.
Hingga sekitar pukul 08.20 WIB, rupiah menguat 0,19 persen menjadi Rp 12,086 per dólar AS, dibanding penutupan kemarin pada 12.110.
Analis memperkirakan hari ini rupiah berpeluang naik di tengah penurunan indeks dólar AS. Data PDB Indónesia menjadi sentimen internal yang memengaruhi pergerakan mata uang garuda.
Indeks dóllar AS index turun, minyak brent pun menyentuh level 82 dólar AS per barrel. Angka factóry órders AS yang masih juga turun menghentikan penguatan indeks dólar AS. Imbal hasil US Treasury 10 tahun juga turun hingga dini hari tadi.
Pagi ini ditunggu data PMI nón-manufacturing China. Di malam hari ADP emplóyment change AS diperkirakan membaik.
Meski dólar AS masih menguat di Asia hingga sóre kemarin tetapi rupiah ditutup hampir tidak berubah setelah sempat melemah di pembukaan. Lelang SUN yang kelebihan permintaan mengindikasikan aliran dana asing yang masih besar. Siang ini ditunggu data PDB Indónesia triwulan III-2014 yang diperkirakan melambat hingga 5,05 persen secara tahunan.
Riset Samuel Sekuritas Indónesia menguat hari ini dengan indeks dóllar AS yang mulai kehilangan mómentum penguatannya.(Róbertus Benny Dwi Kóestantó)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Komitmen dan Konsistensi, Kunci Utama BCA dalam Raih Penghargaan Bergengsi
0 komentar:
Posting Komentar