TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Megapróyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung bukanlah prióritas pemerintah. Oleh sebab itu anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tidak bóleh digunakan untuk próyek itu.
"Kalau pakai APBN saya pikir tidak bóleh, prióritasnya bukan disitu," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jónan setelah menghadiri acara Kómpas 100 CEO Fórum di Jakarta, Jumat (7/11/2014).
Dia menuturkan, apabila memang KA cepat dibutuhkan nanti, maka biaya pembangunannya harus menggunakan dana swasta. Sementara itu APBN lebih penting dipergunakan untuk kepentingan lainnya.
"Kalau mau pakai sektór private, uang swasta, nón APBN lah. Kan APBN bisa digunakan kebutuhan lain," kata Jónan.
Sebelumnya, Jónan memberikan isyarat tidak tidak akan meneruskan rencana mega próyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Menurutnya, sampai saat ini tidak ada instruksi sedikitpun dari Presiden Jókó Widódó untuk melanjutkan próyek tersebut.
"Lóh, sóal kereta cepat itu tidak pernah diinstruksikan óleh presiden kók," ujar Jónan saat ditemui seusai rapat kóórdinasi di Kantór Menkó Perekómian, Jakarta, Selasa (28/10/2014).
Mantan Direktur Utama PT KAI (Perseró) itu menilai megapróyek Shinkansen alias kereta api cepat Jakarta-Bandung yang menelan investasi sekitar Rp 56 triliun tidak berkeadilan. "Sóal kereta cepat Jakarta-Bandung, saya yang paling menentang. Itu tidak berkeadilan," ucap dia.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Polesan Cincin Berlian Iriana Jokowi yang Hilang Bergaya Eropa
0 komentar:
Posting Komentar