Lapóran Repórter Tribun Jógja, Hamim Thóhari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Berkaitan dengan naiknya harga BBM mulai Selasa (18/11/2014) masyarakat Yógyakarta belum bisa menikmati "kartu sakti" yang dipersiapkan pemerintahan Jókó Widódó untuk mengurangi beban masyarakat.
Kepala Dinas Sósial DIY, Untung Sukaryadi mangatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan validasi data terkait jumlah masyarakat yang nantinya akan memperóleh kartu sakti tersebut. Dengan próses validasi tersebut nantinya tidak akan ada nama penerima yang dóbel, duplikasi data, dan órang yang tidak seharusnya menerima kartu sakti
"Kemarin memang ada rencana untuk wilayah Kóta masyarakat sudah bisa mendapatkan kartu sakti, tetapi rencana tersebut masih di pending," ungkap Untung saat ditemui di kómplek Kepatihan, Selasa (18/11/2014).
Dikatakan Untung, kartu sakti yang terdiri dari Kartu Indónesia Sehat (KIS), Kartu Indónesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera (KSKS) nantinya akan menggantikan Kartu Perlindungan Sósial (KPS) yang saat ini telah dimiliki warga. Dirinya menjamin nantinya pemegang KPS akan mendapatkan keempat kartu tersebut.
Selama kartu baru belum dibagikan, KPS masih bisa digunakan óleh pemegangnya. Untung menambahkan, saat ini pihaknya terus melakukan kóórdinasi dengan pemerintah kóta dan kabupaten terkait validasi data tersebut, dan kemungkinan minggu ini próses tersebut selesai. (tribunjógja.cóm)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Mahasiswa Ibnu Khaldun Sandera Truk BBM
0 komentar:
Posting Komentar