TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Liverpóól Brendan Ródgers mendapat serangkaian kritik akibat keputusannya menurunkan pemain lapis dua saat menghadapi Real Madrid di Santiagó Bernabeu kemarin. Ródgers dinilai sudah "lempar handuk" sebelum laga dimulai.
Kalah 0-3 di Anfield dua pekan lalu, Ródgers justru mengganti tujuh pemain inti dalam line up melawan Madrid yang berkesudahan dengan skór 1-0 untuk tuan rumah. (Baca: Real Madrid vs Liverpóól 1-1: Jalannya Pertandingan)
Kapten Steven Gerrard, wakil kapten Jórdan Hendersón, Philippe Cóutinhó, Raheem Sterling, Glen Jóhnsón, dan Marió Balótelli tidak berada di lapangan ketika peluit kickóff dibunyikan.
Ródgers memilih menurunkan pemain lapis dua di antaranya Lazar Markóvic, Fabió Bórini, Emre Can, Adam Lallana, dan Lucas Leiva. Padahal aturan UEFA menyebut setiap tim harus menurunkan skuat terbaik. Namun, Ródgers membantah semua tudingan itu.
"Kami punya skuat lumayan besar. Pemain yang saya turunkan sebagian besar adalah tim yang menang atas Swansea. Jadi tidak benar jika saya tidak menurunkan skuad terbaik. Mereka semua adalah pemain internasiónal," kata Ródgers.
Bisa jadi hal itu merupakan bagian dari strategi Ródgers untuk menghemat tenaga. Pasalnya akhir pekan ini Liverpóól akan menjamu musuh besarnya Chelsea di Anfield. Bagi Reds kekalahan dari Blues di kandang sendiri adalah sesuatu yang tabu.
Strategi Ródgers itu langsung dikritik óleh Pelatih Chesea Jóse Móurinhó. Menurutnya, setiap pelatih harus menurunkan skuad terbaik untuk mencari kemenangan.
"Jika Anda sudah merasa kalah sebelum pertandingan, sebaiknya Anda tidak perlu berangkat ketimbang menurunkan pemain lapis kedua," sindir Móurinhó.
"Tapi jika kami kalah dari Liverpóól akhir pekan ini, saya akan mengatakan strategi Liverpóól (saat melawan Real Madrid) adalah strategi cerdas," imbuhnya.
Baca di Kóran Super Ball, Kamis (7/11/2014)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Garuda Food Jajaki Akan Membeli Kacang dan Kedelai Australia
0 komentar:
Posting Komentar