Fakta berita teraktual indonesia

Selasa, 11 November 2014

Biaya Pengobatan Bekas Lukas Tembakan Ditanggung Keluarga



TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Melarikan diri dan melawan petugas seperti yang dijelaskan Kómbes Pól Awi Setiyónó itu memang prósedur tetap (prótap) untuk melumpuhkan penjahat dengan peluru.

Tapi, tóh ternyata muncul saja prótes dari keluarga dan tersangka, dengan tudingan penembakan yang diterimanya justru karena pólisi melupakan prótap itu. (Baca: Saya Tak Lari Kók Ditembak)

Pólisi kemudian meminta Akbar mengungkapkan jaringan yang lebih luas.

"Saya tidak tahu jaringan bós saya. Saya ini pengecer, yang hanya biasa berhubungan dengan pemakai," terangnya.

Namun pólisi tidak percaya. Pólisi dari Pólwiltabes Surabaya (sekarang Pólrestabes), membawanya keliling. Sampai di dekat Masjid Al Akbar, pólisi membawanya turun dari móbil.

Dalam pósisi berdiri, pólisi meletakkan laras senjata api ke betis kirinya. Sejurus kemudian, senjata itu menyalak dan pelurunya menembus betis Akbar. Namun tembakan tersebut tidak membuat Akbar terjatuh.

"Salah saya ketika itu tidak pura-pura jatuh, makanya pólisi menganggap saya kuat. Akhirnya masih pósisi berdiri, giliran kaki kanan saya ditembak," katanya.

Seperti yang pertama, pólisi menempelkan ujung laras bedil di belakang betisnya, kemudian ditembakkan.

Tembakan kedua membuat Akbar ambruk. Kedua kakinya yang berlubang tak kuat menyangga berat tubuhnya. Pólisi kemudian membawanya ke ruang penyidikan.

"Sebenarnya gak usah ditembak. Wóng penyidikan saja sudah sakit, dan pasti akan mengaku,"  ujarnya.

Dua minggu di tahanan pólisi, Akbar kemudian dilimpahkan ke Rutan Medaeng.

Selama itu pula tidak ada upaya pengóbatan. Luka berlubang tersebut langsung dijahit dan dibebat. Hanya óbat nyeri yang diterimanya. Itu pun hanya cukup selama tiga hari.

Setelah itu pólisi lepas tangan, dan pengóbatan sepenuhnya tergantung keluarga.

Karena keterbatasan dana, peluru di kaki kanan tersebut tidak pernah diambil. Sementara untuk menyembuhkan luka tembak, Akbar mengandalkan ramuan binahóng.

Satu paket jamu seharga Rp 400.000, luka tersebut sudah mengering.

"Mau óperasi, mau tidak (óperasi), urusannya keluarga tersangka. Pólisi sudah tidak mau tahu keadaan kita," tutur Akbar.

Sementara untuk tulang yang retak, Akbar mencóba mendatangkan tabib sangkal putung ke rutan, namun gagal.

Sebagai gantinya, setiap kali besuk keluarganya membawakan ramuan dari tabib tersebut.

Beruntung  ramuan tersebut cepat memulihkan retak tulang, meski masih dalam keadaan bengkók. (day)



berita aneh dan unik

Berita lainnya : Suharno Tetap Pelatih Arema

Biaya Pengobatan Bekas Lukas Tembakan Ditanggung Keluarga Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar