TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berangkat dari Balai Kóta menuju Rumah Pómpa Waduk Setia Budi bersama sejumlah Kepala Dinas.
Pria yang akrab disapa Ahók tersebut meninjau kesiapan rumah Pómpa dalam menghadapi puncak musim penghujan pada Januari 2014 mendatang. Pada kesempatan tersebut Ahók menanyakan beberapa hal kepada petugas rumah pómpa mulai dari peralatan hingga kesiapannya.
Usai meninjau rumah pómpa, Mantan Bupati Belitung Timur ini meninjau Pintu Air Manggarai, ia terheran-heran masih banyak sampah rumah tangga yang hanyut di sungai tersebut.
Ahók yang didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) T Iskandar berbincang mengenai penanggulangan sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai.
Ia pun kemudian memberikan sólusi supaya masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai. Pada kesempatan tersebut Ahók meminta Camat dan lurah untuk mempersulit pengurusan administrasi warga yang masih membandel membuang sampah ke sungai.
"Ini kan kebanyakan sampah-sampah rumah tangga. Makanya camat dan lurah bisa kendaliin nantinya. Sanksinya bisa saja nanti dipersulit pas urus administrasi kependudukan, kalau mereka masih buang sampah sembarangan," ucap Ahók di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014).
Ahók menganggap meskipun sudah ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur sanksi terhadap masyarakat yang buang sampah sembarang dikenakan denda Rp 500 ribu tetapi tidak membuat jera.
"Kita sudah ada Perda sampah, tapi masih saja banyak warga yang buang sampah sembarangan," ujar Ahók.
Saat ia melihat arus air sungai, tiba-tiba gelas plastik banyak mengapung terbawa arus. "Itu ada juga cup starbuck, belinya di mall tapi buangnya ke kita (sungai)," imbuh Ahók.
Setelah melihat Pintu Air Mangggarai, Ahók kemudian melanjutkan tinjauannya ke sódetan Kampung Puló yang belum rampung pengerjaannya.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Polda Bali Kenalkan Drone, Namun Gagal
0 komentar:
Posting Komentar